Setelah meluapkan kekesalannya pada sang anak, kini Bu Rumli bangkit dari tempat duduknya. Ia berencana ingin menemui sang suami yang sedang beristirahat di kamarnya. Akan tetapi, Ardian terus saja berucap mengenai masalah dirinya yang tidak mau menemui Keyla.
"Ma!" teriak Ardian dengan cepat. "Jangan kemana-mana dulu, aku sedang bicara serius sama mama!"
"Memang nya kamu mau bicara apalagi? Semuanya sudah jelas, kalau kamu itu salah!" kata Bu Rumli sedikit emosi.
"Iya, aku akui, Ma. Aku memang salah. Tapi ... kenapa mama dan papa menginginkan dia kembali bekerja di perusahaan kita? Bukannya orang yang lebih pintar dan rajin dari dia itu banyak?" ungkap Ardian dengan tegas. Ia harus meyakinkan bu Rumli agar tidak terlalu menginginkan Keyla kembali.
"Yang lebih pintar dan rajin dari d
