Di ruangan Bagas, sudah tertata begitu banyak makanan di atas meja. Bagas mengajak Aira dan Fani untuk masuk ke dalam ruangannya. Ruangan yang tidak ia masuki setiap hari, karena Bagas hanya akan datang ke restoran itu seminggu 3 kali. “Selama aku kerja disini, ini pertama kalinya aku masuk ke dalam ruangan kamu.” Fani lalu mendudukkan tubuhnya di sofa. “Memang nggak semua orang bisa masuk ke ruangan aku.” Bagas lalu mengambil sepiring makanan yang paling enak di restorannya. “Ra, kamu coba makanan ini deh, aku yakin kamu akan sangat menyukainya.” Aira mengambil piring yang berisi makanan itu dari tangan Bagas, ia lalu mulai mengambil satu sendok, lalu ia masukkan ke dalam mulutnya. Aira mengunyah makanan itu secara perlahan. Ia mengakui, makanan itu memang sangat enak. “Gas, ena