Rasa penasaran Aira

1176 Kata

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Rain melangkah mendekati Karin yang tengah bersandar pada sandaran ranjang. “Sayang, maafkan aku. Semalam Sam mengadakan pesta di rumahnya, jadi semalam aku pulang larut malam. Apa kamu menungguku?” tanyanya sambil membelai lembut pipi Karin. Rain terpaksa berbohong. Ia tidak ingin membuat Karin sedih, jika dia sampai tau, kalau dirinya kembali minum-minuman keras seperti dulu lagi. Ia pernah berjanji pada Karin, jika dirinya tidak akan pernah menyentuh benda haram itu lagi. Tapi, beban berat yang dipikulnya kali ini, tidak bisa Rain pikul seorang diri. Ia bahkan tidak punya tempat untuk bersandar, selain Aira. Tapi, Rain tidak mungkin semakin membuat Aira bersedih, saat mengetahui kondisi Karin yang sebenarnya. Karin tersenyum. “Aku memang menu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN