Benci atau Cinta?

1820 Kata

Ternyata memang tidak semudah ini untuk bebas dari kukungan manusia gila bernama Ardan. Dalam diam aku berharap agar orang ini bisa segera mungkin musah dari bumi, tapi terkadang aku paham kalau tokoh jahat tidak mungkin dilenyapkan dengan mudah oleh Tuhan. Seperti sekarang, aku sudah ingin bertemu dengan Nindi untuk menanyakan hal yang janggal di rumah tanggaku. Ternyata sosok yang tadi aku tinggal di rumah sendirian sudah ada di parkiran dan sekarang sedang menatapku dan Bima dengan tatapan tajamnya. Padahal lima menit yang lalu baru saja kami berteleponan. “Di mana kamu, El?” tanya Mas Ardan di sambungan telepon. “Kamu pergi tanpa izin, ninggalin rumah saat ada orang datang. Kamu pikir aku mau di rumah dan berduaan dengan dia? Kamu pikir ini semua ideku, ya?” “Kalau itu bukan idemu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN