Perhatian Mas Ardan

1573 Kata

Keesokan harinya, aku demam. Ini semua karena Mas Ardan. Dia yang memulai permasalahan sampai aku terlalu memikirkannya dan berujung aku sakit. Semalaman aku tidak bisa tidur karena ada Mas Ardan yang tertidur di sebelahku. Ya, tidur di sebelahku, di kamarku. Untuk pertama kalinya kami tidur berduaan di satu ranjang yang sama setelah bertahun-tahun pernikahan kami. “Kamu belum tidur?” tanya Mas Ardan yang tiba-tiba masuk ke kamar. Aku yang berselimut tebal dan menggigil pun enggan untuk membalas. Dia juga langsung paham kalau aku sakit sehingga dia berjalan mendekat dan memeriksa tubuhku dari kening. “Panas banget. Tunggu sebentar!” Dia pergi untuk beberapa saat dan kemudian Kembali dengan sebaskom air hangat yang dia bawa. “Kamu mau ngapain?” tanyaku. Dia tanpa meminta izin dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN