Minta Jatah

1622 Kata

Mas Ardan tetap menarik tubuhku untuk pergi dari sana. Satu sisi aku senang karena Bima tidak mengejar aku dan Mas Ardan. Namun, sayangnya sikap Mas Ardan menghadapi hal itu mugnkin terlalu berlebihan. Dia tidak menegurku sejak sampai di kamar Evan. Makan malam kami yang seharusnya tenang pun justru berubah menjadi makan malam yang suram. Dia makan mie ayam itu sendirian di pojok ruangan sementara aku makan di dekat ranjang Evan. Aku kirimi dia pesan singkat. Eliana: Mas, ke sini! Makannya jangan jauh-jauhan. Evan nanti ngeliat kita begini, dia marah lagi Beberapa menit setelah dia menghabiskan makanan, dia membuka ponselnya. Pasti dia sedang membaca pesanku karena setelah itu, dia duduk di sebelahku. Dia diam saja tanpa melakukan apa-apa. Hanya melihatku yang sedang makan saja dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN