"terimakasih banyak tante.."lana membungkukkan sedikit badannya lalu berjalan menuju kerbang sekolah,terhitung dari hari ini ia mulai bekerja,lana berjalan sambil terus memegangi perutnya yang lapar,pagi ini ia tidak sempat bersarapan karena bangun agak kesiangan dan mengharuskannya untuk segera pergi ketempat kakak ipar mira agar mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan untuk menyambung hidupnya.
Ya tuhan begitu susahnya mencari uang...
Lana menghentikan langkahnya saat melihat bocah yang berdiri didepan pintu gerbng dengan memeluk tasnya. Ia segera berjalan menghampiri bocah kecil itu lalu berjongkok untuk mensejajarkan badannya.
"rendra..."
Bocah itu memandang lana lalu memeluknya melepas tas yang sedari tadi ia dekap.
"miss lana..."
"rendra...kau kenapa..?jangan menangis...!!kau pria...kau harus kuat...kau mengerti..?"
Rendra mengangguk lalu melepas pelukannya kepada lana"katakan...kau kenapa..?"
"mammy belum juga menjemput rendra..!!rendra sangat lapar miss..."
"ya tuhan...!!miss juga lapar..!!"jawab lana yang mampu membuat rendra tersenyum simpul.
"apa miss juga belum dijemput oleh mammy miss..?"tannya sambil mengusap rambut lana yang tertunduk.
Lana terkikik lalu menggendong rendra dan berjalan mencari minimarket terdekat dan mendudukkannya dimeja depan minimarket"tunggu disini miss akan membelikanmu roti.."
Lana membeli dua buah roti dan mie instans buat persediaannya nanti malam"ini...makanlah.."
Rendra menikmati sepotong rotinya sambil menggoyang-goyangkan kakinya dan bergumam dengan mulut penuh"miss..apa kau sudah menikah..?"
Lana mengeryit lalu menatap rendra"tentu saja belum...apa miss terlihat tua..?"
Rendra menggeleng"apa miss mau menjadi kekasihku..?"
Lana membekap mulutnya menahan tawa mendengar ucapan bocah kecil dihadapannya"apa miss sangat cantik hingga kau mau menjadikan miss kekasih..?"
"hem..."rendra mengunyah roti sambil tersenyum malu kearah lana.
"tuan muda rendra..."
Rendra segera turun dari kursinya lalu berlari kearah pria paruh baya yang berlari kearahnya"paman joe..."
"tuan muda dari mana saja...tuan besar mencari anda..."joe menatap lana sebentar lalu menggendong rendra untuk kembali kedalam mobil yang ia parkir didepan pintu gerbang sekolah.
"dad..."rendra masuk kedalam mobil daniel lalu memeluknya.
"ya tuhan...kau dari mana saja rendra...?"tanga daniel cemas.
"aku lapar dad...jadi miss lana membelikanku roti diminimarket dekat sekolah..."
Daniel mengerutkan dahinya dan bertanya"siapa dia...?"
"ah..dia guru pembimbing baru rendra dad...dia sangat cantik dan baik...!!dia tadi menolongku..."
"ah...begitukah...!!paman joe cepat nyalakan mobilnya karena saya harus segera kekampus untuk mengajar.."
"baik tuan danil..."
Ditempat lain lana mendengus saat isi dompetnya yang menipis"seharuanya aku bangun lebih pagi jadi bisa berjalan tanpa memanggil taxy untuk mengantarku...kalau gini bisa tekor.."lana berjalan sambil tertunduk lesu"semangat lana....kau pasti bisa.."
Saat lana telah sampai dikontrakkannya ia dikejutkan oleh pintu yang tidak terkunci"apa aku lupa meenguncinya.."tanyanya pelan dalam hati.
Tanpa ia sadari seoarang pria yang tidak asing baginya berjalan mendekatinya.
“enyah...enyah..enyah..jika kau tidak mau menyetujuinya”kata-kata daniel yang masih terngiang didalam pikiran lana,sambil terus berjalan menyusuri trotoar lana bingung ia harus kemana.
Andai saja daniel berbaik hati mengijinkannya tinggal setidaknya sampai besok pagi mungkin malam ini ia tidak terlunta-lunta seperti sekarang.
“huft...mau kemana aku sekarang...!!”dungusnya sambil melemper koper yang ia bawa. Dengan rasa lelah ia duduk dipinggir trotoar menekuk kakinya menyembunyikan wajahnya memahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.
“tidak...kau harus kuat...!!ini belum seberapa lana..!!aisstttt....jika saja pria itu bukan daniel sudah aku bunuh dia..!!”dengusnya lagi sambil menatap uang yang baru saja daniel berikan kepadanya,sebagai ganti rugi uang sewanya.
“ahhhh....dia pria paling kejam yang pernah aku temui...!!untuk sekarang aku harus mencari hotel buat tidur sementara...sampai besok pagi..!!”ucapnya sambil berdiri mengambil kopernya dan menyeretnya kembali menyusuri jalanan yang sudah sepi.
**
“Lana...ada apa denganmu..?”tanya mira saat melihat wajah sahabatnya begitu muram.
“ah...tidak...tidak ada...!!ah...ya aku pergi dulu mir...!!”lana segera beranjak dari duduknya meninggalkan mira yang termangu memandangnya dengan tatapan aneh.
Ia terus berjalan sambil berfikir tentang penawaran daniel kepadanya,benar yang pria itu katakan,hidup seorang diri tanpa perkerjaan tetap tidaklah mudah. Ia mulai berfikir keras apa yang ia lakukan ini sudah benar?haruskah ia kembali kerumahnya setelah dengan sangat lantangnya ia memutuskan keluar dari rumahnya,karena ketidak adilah dari papanya.
Lana menggelengkan kepalanya menolak pemikiran untuk kembali kerumah yang seperti neraka baginya”ah....ini membuatku semakin pusing..”dengusnya sambil terus berjalan melewati lorong kampus. Hingga tanpa ia sadari ia berdiri tepat didepan ruangan dosen killernya daniel.
“bagiaman aku bisa berjalan kemari...!!agHhhh...”dengusnya sambil mengacak rambutnya. Saat ia akan membalikkan badannya tangan kekar tiba-tiba menariknya masuk kedalam ruangan daniel.
Lana terpana saat melihat wajah daniel yang begitu dekat,bahkan sangat dekat hingga ia dapat merasakan hembusan nafas daniel dengan sangat jelas dan hangat.
“bagaimana..?”tanya daniel membuyarkan lamunan lana.
“hemm..ah..tidak..ah...!!aku tidak mau..”jawabnya sambil berjalan mundur selangkah menghindari tatapan daniel yang membuat sekujur tubuhnya merinding.
Melihat kegugupan lana daniel melangkah mengikuti langkah lana yang berjalan mundur”benarkah kau tidak mau..?hanya sebulan dan aku akan menjamin semua kehidupanmu emm..dan biaya kuliahmu..”
Lana berhenti tepat saat tubuhnya membentur tembok dibelakangnya,jarak yang begitu dekat tidak lana sia-siakan begitu saja dan dengan beraninya ia menatap mata indah daniel”benarkah..?apa tidak ada kontak fisik..?”tanyanya tanpa sadar.
Daniel mengeryit keningnya saat mendengar pertanyaan lana,dengan menahan senyumnya daniel kembali bertanya”kontak fisik..?apa kau sangat menginginkan kontak fisik denganku..?heh..?”
Seakan sadar dengan apa yang baru saja ia tanyakan lana segera mengerdipkan matanya menyadari kebodohanya”ah...maksud saya anu..ah..!!bukan itu...!!”
“lalu..?”
“anu...saya mau asal tidak melakukan kontak fisik...”jawabnya kecewa,kecewa akan keputusannya untuk menyetujui perjanjian yang daniel berikan kepadanya. Karena jawaban yang meluncur begitu saja karena kegugupannya.
“bagus..!!ah..tapi jika kau menginginkannya aku siap memberikannya..”jawabnya dengan senyum jail yang belum pernah lana lihat sebelumnya.
Lana menahan tangannya agar tidak menyentuh d**a bidang daniel yang terekspose sempurna didepannya,kemeja yang sedikit terbuka seakan menggoda lana untuk menyentuh dan merabanya.
Tahan lana...tahan...kau bisa membuat segalanya menjadi sulit...
Ucapnya dalam hati,sambil menahan tangannya agar tidak meraba d**a bidang pria idamannya ups..pri tampan nan dingin menyeramkan menurutnya.
“ayo...raba jika kau ingin..!!”seakan tau apa yang lana fikirkan daniel kembali menggoda lana dengan merentangkan tangannya dan membuka dua kancingnya.
Lana semakin menelan ludahnya dan secepat kilat ia membalikkan badannya menatap tembok membelakangi daniel yang terkikik melihat tingkah mahasiswinya yang selalu mengawasinya saat jam mata kuliahnya.
“tidak...!!jangan lakukan itu teacher...”mohonnya sambil meremas tangannya karena gugup.
Daniel merapikan kembali kemejanya dan segera menyambar jasnya lalu kembali berkata saat ia sudah duduk dikursi kebesarannya”aku tidak melakukan apa-apa...!!dasar otak mesum...!!apa kau akan terus menatap tembok yang tidak berdosa itu..”
Lana mencibir mendengar ucapan daniel”seharusnya kau sadar lana...dia tetap saja pria kejam..!!ahh...dan sayangnya dia begitu tampan”dengusnya lirih sambil membalikkan badanya menatap daniel yang berada dimeja kerjanya.
“mulai besok kau tidur dirumahku..!!”
Lana kembali melongo mendengar ucapan daniel”ti..tidur dirumah teacher..?”
“hem...!!jangan berfikir macam-macam...!!ini hanya sebagian rencana yang aku buat..!!dan kau harus menurutinya..!!jika kau ingin hidup terjamin..!!ah...tanda tangani ini..”daniel melempar berkas perjanjian kepada lana.
Lana segera membacanya sekilas dan berjalan kearah daniel duduk. Ia terbelalak saat melihat isi perjanjian itu”teacher...apa...ini tidak kelewatan..!!”
“turuti saja...jika tidak aku akan mengeluarkanmu dari mata kuliahku..dan itu artinya-“
“baiklah...baik...!!sudah jangan mengancam lagi..”lana segera menandatangani berkas perjanjiannya tanpa membaca semua isinya.
“sekarang kau boleh pergi dan nanti aku akan menjemputmu didepan hotel wort..!!setelah pulang kuliah..”
Lana kembali terbelalak mendengar ucapan daniel,ia tidak habis fikir bagaimana daniel bisa tau jika dirinya menginap dihotel wort sejak semalam.
“jangan menatapku seperti itu...!!karena hanya hotel itu yang dekat dengan rumahku..”
Lana menghembuskan nafasnya kesal memdengar penjelasan daniel”sudah kuduga..”ucapnya lirih sambil membalikkan badannya meninggalakan ruangan daniel.
Daniel tersenyum sinis melihat berkas perjanjian yang baru saja lana tanda tangani”maaf jika aku memanfaatkanmu...!!hanya kau yang bisa membantuku lana..karena kau wanita tangguh..dan tidak mungkin kau akan sakit hati dengan ucapan selyna kepadamu kelak..!!tunggulah pembalasanku selyna..dan bersiaplah enyah dari kehidupaku dan rendra..”
Ucapnya lirih sambil tersenyum sinis mengingat drama yang akan ia mainkan dengan lana untuk membalas sakit hatinya kepada selyna.