part 9

1645 Kata
Bohong...!!jika lana mengatakan  dirinya tidak menikmati sentuhan lembut dan hisapan bibir daniel,dia normal dan dia juga begitu menyukainya namun lagi-lagi hati kecilnya menolak,ia benar-benar tidak mau jika Daniel kembali mempermainkannya cukup perjanjian kontraknya saja yang membuatnya terjerat namun tidak untuk yang lain. Lana kembali membuka matanya dan tanpa sengaja tetesan bening mengalir dari sela pelipis matanya,ia merasa terhianati oleh perasaannya sediri dan juga ia merasa hina karena lagi-lagi ia bersikap berperti jalang yang siap untuk melakukan apapun demi uang. Tidak..ia tidak boleh seperti ini,sudah cukup baginya untuk memepertahankan hati yang tidak terbalas,lana lelah dan lana ingin bahagia,bahagi, hanya itu yang ia inginkan. Semakin sesak rasanya saat melihat Daniel yang begitu menikamati permainnanya,dengan meyakinkan dirinya lana mendorong kuat tubuh Daniel. "hentikan...hentikan semua ini...!!"desis lana disela tangis yang tidak bersuara. Ia sekuat tenaga menahan tangisannya meski air matanya tidak bisa membohongi dirinya. Bodoh...lagi-lagi lana berbuat bodoh dengan mengatakan jika dirinya siap memenuhi peremintaan Daniel"baiklah...aku akan menerima pernikahan itu namun berhentilah berbuat sesuka hatimu...!!aku memang membutuhkan uangmu namun kau tidak berhak mempermainkan perasaanku..!!satu tahun...hanya satu tahun dan aku akan segera pergi dari duniamu...!!dan juga keluargamu...!!" Daniel hanya tertengun melihat derai air mata lana,entah apa yang membuat wanita dihadapannya itu begitu rapuh dan entah kenapa ia begitu menikmati ciuman hangat yang ia berikan kepada lana. Daniel pun merasa ada yang salah dalam dirinya dan kini ia benar-benar tidak ingin mengatakan apapun. Diam dan memandang lana dengan kerapuhannya. "tetapkan tanggalnya dan selama tanggal belum ditentukan kau tidak boleh menemuiku,,,!!kau kirim saja tugas-tugasmu melalui email dan aku akan mengirimkannya juga melalui email...aku mohon jangan tampakkan dirimu didepanku...!!satu lagi...!!aku tidak lagi menyukaimu...biarkan aku terbebas darimu...aku akan pindah dari kediamanmu nanti malam,,,!!jangan mencariku dan kirim pesan singkat saja jika tanggalnya sudah ditentukan...!!jangan pernah berharap kau bisa menyentuhku meski kau dan aku sudah resmi menikah...!!!"tanpa menatap Daniel lana segera membalikkan badannya dan menghilang dibalik pintu. Lana tidak lagi perduli Daniel akan setuju atau tidak jika tidak ia harus benar-benar bersiap untuk cuti hingga tahun depan demi mendapatkan uang kuliahnya. Ini hidupku dan kenapa aku melalui banyak kesulitan...apakah ini hidup yang sesungguhnya...satu rintangan berhasil aku lalui dan rintangan yang lain berbaris bersiap untuk aku lalui....cinta..??apa itu,.,dan aku tidak ingin lagi mengenal kata cinta...cinta begitu menyakitkan hingga aku tidak bisa bernafas karenanya... "lana..."suara mira menyeka lamunan lana,ia segera berbalik menatap sahabatnya yang berjalan bersama tejo. Senyum tipis ia tunjukkan meski terasa memaksakan. Otaknya kembali berfikir apa mira pantas mengetahui rencananya dan apa mira setuju dengan keputusan yang baru saja ia ambil. Tidak-tidak...lana yakin jika mira akan menentang keras keputusannya.  "apa terjadi sesuatu..?"Tanya mia saat mengetahui wajah lana yang terlihat sedikit agak murung seperti memikirkan suatu hal. ''tidak...!!ah,,,aku hanya ingin meminta bantuanmu...!!"seru lana sambil ikut melangkah bersama mira mengabaikan tejo yang juga berjalan disamping mia. "katakana saja...kau membutuhkan bantuan apa..??" "aku ingin kau menemaniku tempat kos...!!nanti pulang dari kampus...!!" Sambil terus menyesap ice creamnya mira mengangguk dan bergumam dengan mulut penuhnya"ok...!!apa kau juga akan ikut menemani kami..??"Tanya mia kepada tejo yang sedari tadi hanya diam tanpa ikut berkomentar. "ok..." "deal...kita akan pergi bertiga..!!"seru mira setelah ice cream dimulutnya tertelan habis. Ada apa denganmu lana...kenapa ahir-ahir ini aku melihatmu tidak begitu ceria...apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan juga Daniel...??apa kau mulai menyukainya...??karena aku melihat kemurungan disana...!!jika kau menyukainya aku akan mempermudah jalanmu,,,namun jika ada penolakan disana akun akan maju untuk memperjuangkanmu.... Gumam tejo dalam hati sambil terus memandang lana yang tengah asik mendengar cerita mira sahabatnya. ** "apa terjadi sesuatu om..??"Tanya tejo saat melihat Daniel yang sedang memperhatikan lana mengepak barangnya. Daniel melirik tejo yang berdiri disebelahnya dan bergumam"tidak...!!" "benarkah..??"Tanya tejo lagi memastikan karena tejo melihat raut wajah Daniel yang penuh penyesalan. Dan Daniel segera membalikkan badannya meninggalkan kamar lana,namun langkahnya terhenti saat tejo memegang lengannya dan berdesis"tunggu om...ada yang ingin aku tanyakan kepadamu..!!" Daniel melepas tangan tejo dari lengannya dan bergumam sinis"aku tidak akan menjawab pertanyaanmu yang tidak berguna...!!tugasmu hanya belajar,,bukan mengurusi hidup orang lain..." "aku tidak mengnggapnya orang lain...karena dia wanita yang selama ini aku sukai...!!" pengakuan tejo hanya membuat Daniel terpingkal dan kembali bergumam"sayangnya yang kau sukai tidak menyukaimu...!!" "aku tau dan aku akan berjuang...karena cinta harus berjuang...!!" Daniel hanya terkekeh kecil dan mengusap pucuk rambut tejo dengan lembut"astaga...!!keponakan om sudah tumbuh dewasa dan om bahagia mendengar kau telah jatuh cinta...namun asal kau tau...jangan mudah terpengaruh oleh cinta sesaat jika tidak mau berahir seperti om...!!" tejo kambali menghentikan langkah Daniel dan berkata"aku dan kau tidak sama...!!karena lana bukan cinta sesaatku dan aku tidak pernah melakukan cinta sesaat seperti om lakukan dulu,,,!!ingat om...!!suatu saat om akan mengakui kekuatan cinta seseorang lebih besar dari kekuatan cinta om kepada selyna,dan pada saat itu pula aku orang pertaman yang akan tertawa lebih keras dan lantang...!!" "lakukan...lakukan saja...dan om akan menunggu saat itu tiba...!!namun jika saat itu tidak juga tiba kau akan mengakui bahwa apa yang om katakana benar...!!"Daniel kembali melangkah meninggalkan tejo yang termangu diambang pintu kmamar lana yang baru saja tejo tutup karena pembicaraan pribadinya tidak mau jika lana mendengarnya. Ingat om....kau akan segera menyesal saat melihat aku dan lana bersanding dipelaminan...dan akan kau pastikan kau akan menangis darah karena itu...jika kau tidak mau terlambat...cepatlah rebut dia dariku....     Lana berjalan mondar mandir tepat didepan pintu ruangan daniel,ia benar-benar ragu untuk melangkahkan kakinya msuk kedalam karena ia telah berjanji untuk tidak muncul dihadapan Daniel,namun sekarang situasinya berbeda. Jika lana masih tidak mau untuk mengikuti mata kuliah Daniel,akan ia pastikan jika lana harus mengulanya tahundepan dan lana tidak mau itu terjadi. ia kembali menguatkan dirinya untuk bisa menghadapi Daniel yang super menyebalkan baginya"aku yakin kau bisa melewatinya lana...." Dengan ragu lana mengetuk pintu ruangan Daniel dan segera terdengar suara menyebalkan Daniel dari dalam ruangan"aku tau kau diluar...masuklah...!!jika tidak aku akan segera memberimu nilai c" Lana segera membuka pintu ruangan Daniel dan berlari cepat menuju kearah Daniel yang tengan duduk dengan expresi yang super menyebalkan bagi ,lana"ahirnya kau datang juag...!!apa kau masih muak melihat wajah tampanku...??" "cepat katakan apa yang harus aku kerjakan...!!"sergah lana saat melihat Daniel yang berbicara tanpa melihatnya. Kesal..?tentu...tentu saja ia kesal. Bagiamana tidak,kini Daniel memulai untuk mengerjainya dengan cara menyuruhnya ini itu untuk memperbaiki nilainya. Dengan dengusan kesal lana berjalan menghampiri kursi Daniel dan bruk.. Dengan beraninya lana melempar buku yang tengah danile baca begitu saja"kenapa kau sangat menyebalkan sekali...!!" Daniel terkekeh kecil lalu membalikkan badannya untuk menatap lana yang berdiri disampingnya dengan wajah memerah menahan kesal"apa kau sudah siap...??sekarang kerjakan itu semua..??" Lana menelan ludahnya dalam-dalam saat ia melihat tumpukan berkas yang berada tidak jauh darinya"apa yang harus aku lakukan dengan semua berkas-berkas itu..??" "koreksi semuanya..!!nilai semua mahasiswa berada ditanganmu dan jika kau lalai sedikit kau akan menerima hukuman dariku...!!" "waa....kau tidak bisa melakukan ini padaku...!!" "aku dosen pembimbingmu dan aku berhak atas dirimua...karena kau juga masih terikat dengan kontrak kerjasama denganku...!!"jawab Daniel sambil berdiri tepat dihadapan lana. Lana tersenyum sinis kepada Daniel lalu berkata"ah...!!aku tau...kau pasti sangat merindukan aku...!!benar bukan..??mengaku saja..!!jika kau mengaku...aku akan selalu senang hati memuimu setiap hari,,,!!" Daniel terkekeh geli meski wajahnya terlihat memerah karena candaan lanai a segera menetralkan raut wajahnya dan segera mendekatkan wajahnya tepat dihadapan wajah lana,senyum jail terukir diwajah tampanya"bukankah kau yang ingin_" Lana segera memundurkan wajahnya dari wajah dekat daniel dan segera mengepalkan kedua tangannya untuk melindungi dirinya dari serangan mendadak Daniel ia tidak mau jantungnya kembali berdetak kencang karena ulah Daniel"mundur jika tidak aku akan memukul wajah sialmu itu..!!" Daniel tersenyum miring sebelum kembali menegakkan tubuhnya dan melangkah melewati lana"kerjakan itun semua dan lembar jawaban sudah aku letakkan disebelahnya,aku akan menghadiri perceraian hari ini dan aku harap kau sudah membereskan itu semua sebelum aku kembali...!!" Lana hanya mengercikkan bibirnya tanmpa mau menjawab ucapan Daniel,setidaknya kini ia bernafas sedikit lega karena tidak ada Daniel yang mengawasinya hingga ia terbebas ingin melakukan apa saja didalam ruangan Daniel dan ia yakin jika Daniel cukup lama keluar karena baginya persidangan tidak mungkin hanya sebentar dan itu pasti memakan waktu cukup lama,fikirnya. "ahirnya aku bisa bebas duduk disinggah sana pria menyebalkan itu..!!"lana segera merebahkan tubuh tubuhnya dikursi kebesaran danile dan lana juga segera memutar-mutar kursi Daniel tanpa takut sipemilik memergoki tingkah konyolnya. Lana merogoh saku celanya mengambil ponselnya dan segera memainkan game kegemarannya,mengabaikan perintah Daniel. Bagi lana bersenang-senang seperti ini sangat jarang ia lakukan karena terlalu sibuk memikirkan ini itu. Tanpa sadar lana sering menguap karena kebiasaannya tertidur siang hari dan kini lana mencoba memposisikan dirinya,merebahkan tubuhnya dan mengangkat kakinya keatas meja,posisinya yang sangat nyaman baginya membuat lana semakin ingin memejamkan matanya. Ia segera mematikan poselnya dan kini mulai menutp matanya,entah apa yang terjadi tidur lana terasa begitu nyenyak hingga ia merasakan bau tubuh maskulin Daniel memeluk tubuhnya dengan erat,dan menina bobokannya dalam mimpi. Tanpa terasa lana tertidur cukup lama hingga tanpa ia sadari Daniel telah kembali dan menemukan lana tertidur dengan nyenyaknya. Daniel memicingkan matanya saat melihat lana masih belum menjamah tugas yang ia berikan,ia menggelengkan kepalanya saat melihat jam dinding sudah menunjukkan jam eman malam. Dan itu artinya ia harusnya sudah menyelesaikan semuanya. Daniel mendekatkan bibirnya tepat ditelinga lana"lanaa..." Teriakan Daniel membuat lana terperanjat kaget dan segera mengucek matanya yang masih terasa kantuk"kau kenapa mengagetkanku...??" "apa kau sudah menyelesaikan tugasmu dengan baik..??" Lana segera berdiri dari duduknya dan segera menyambar berkar yang berada tidak jauh darinya. Daniel segera menghampiri lana dan bergumam"sudahlah...!!ayo kita pulang...!!" Lana mengeryitkan dahinya karena ia tidak mengerti maksud Daniel yang tiba-tiba menggenggam tangannya dfan menariknya membawanya keluar dari ruangannya. "tunggu,,,"lana segera menarik tangannya menghentikan langkah Daniel. "ada apa..?"Tanya Daniel dengan keryitan dikeningnya. "ba..bagiamana dengan tugas saya...?" "ambillah dan kerjakan dirumah saja karena ada hal penting yang harus kau kerjakan dirumahku...!"jawab Daniel sambil menyuruh lana untuk mengambil tugas yang ia berikan didalam ruangannya,Daniel mulai bingung dengan apa yang harus ia sampaikan kepada lana karena lagi-lagi ayahnya menyuruh Daniel untuk memberi tahu lana untuk segera mengesahkan hubungan mereka. "sudah ayo...!!" Tanpa memperdulikan lana yang membawa tumpukan berkas ditangnnya Daniel segera melangkahkan kakinya meninggalkannya tanpa persaan. Dasar pria tidak punya hati,,ya..tuhan bagaimana bisa aku menyukai pria tidak punya hati seperti dirinhya...!!dengusnya sambil terus melangkah mengikuti langkah Daniel.   
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN