Lana merasa tidak nyaman saat melihat tatapan tejo. Entah apa yang kini ada didalam pikirannya,sejak kedatangannya dikampus tejo selalu mengikuti langkahnya namun tidak ada lagi suara menyebalkan khas tejo.
Ya tuhan apa lagi ini...
Lana segera menghentikan kangkahnya saat melihat mira berjalan mendekatinya,senyum bahagia mengembang saat melihat dewi penolongnya telah hadir dihadapannya"mir...bantu aku...."bisiknya pelan dan mira tau apa yang lana maksud karena ia melihat tejo yang memandang lana tidak seperti biasa.
"kemarilah....!!!"mira segera menarik tangan tejo lalu menuntunnya kekantin tempat mereka biasa berkumpul"duduk...!!"
Tejo segera duduk dikursi kantin dan seperti biasa mira selalu menghalangi pandangan tejo. Dengan geram tejo berkata"ada apa...?"
Mira segera duduk tepat dihadapan tejo dan diikuti oleh lana yang juga duduk disamping mira"apa yang ingin kau tanyakan...?"
Tejo memutar bola matanya jengah mendengar pertanyan mira"apa...?aku tidak bertanya padamu...!"
Mira tersenyum tipis lalu kembali menatap tejo"aku tau...kau ingin menanyakan banyak hal kepada lana...!!tanyakan sekarang karena aku akan membantu lana untuk menjelaskan semua padamu...!!"
"ah...jadi kau dan lana sudah merencanakan semuanya..???"
"rencana apa maksudmu...?"Tanya mira bingung.
Tejo tersenyum sinis mendengar pertanyaan mira"aku tau apa yang ada didalam otak mahasiswi kampus seperti kalian...!!"
Mira mencoba menahan amarahnya karena ia tau jika tejo akan memikirkan hal yang tidak tidak tentang dirinya dan lana"jangan berbelit belit sialan..."
"kau...dan lana sama-sama mencoba memanfaatkan om Daniel bukan...?"
"apa maksudmu...??memanfaatkan untuk apa...??aku sudah cukup kaya untuk jadi ayam kampus dan untuk prestasi aku sudah cukup berprestasi dikampus...!!!lalu apa yang membuatmu menuduhku memanfaatkan om danielmu itu...?"
Lagi-lagi tejo hanya tertawa sinis mendengar jawaban mira"itu kau...!! lalu sahabatmu itu...!!"
Tejo melirik sinis kearah lana karena sesungguhnya lana lah yang menjadi pusat incaran pemikirannya sejak kemarin.
"aku...???"tanya lana menunjuk dirinya sendiri.
"jangan berlagak tidak mengerti karena sesungguhnya kaulah yang membuatku penasaran..,.!!"
Lana menghembuskan nafasnya pelan lalu mengeluarkan selembar kertas dari dalam tas kampusnya"sebenarnya aku tidak mau membuka masalah ini tetapi...!!"lana terdiam sejenak manatap tejo dengan tatapan yang sangat tajam,lalu kembali bergumam"kau membuatku ingin mengungkapkannya..!!"
"katakana saja sebelum aku benar-benar menganggapmu murahan..."
Lana hanya mencibir mendengarnya"kau menganggapku murahan...!!aku tidak perduli karena pada dasarnya aku bukan wanita seperti yang kau fikirkan meski kejadian kemarin membuatku terlihat seperti wanita murahan...!!terserah apa asumsimu...!!"
"jelaskan sekarang jika kau tidak ingin aku berasumsi sendiri..."
Lana tersenyum tipis lalu berkata"aku dan Daniel...hanya sebatas rekan kerja...!!"
"apa maksudmu..??"
"aku membutuhkan biaya...dan Daniel membutuhkan bantuanku...!!"
"batuan..?"
"emmm...bacalah ini...!!"lana segera menyodorkan selembar kertas perjanjiannya dengan Daniel ia ingin tejo membacanya dengan teliliti,dan juga agar tejo mau mengerti permasalahan yang sesungguhnya. Persetan dengan janjinya kepada Daniel agar merahasiakan apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Daniel.
Nafas tejo seakan tercekat saat membaca surat perjanjian Daniel dan lana. Ia merasa bersalah karena sempat menuduh lana macam-macam,dia lana wanita yang sangat ia cintai. Entah apa yang kini ia harus ia katakan kepada lana,seharusnya daniellah yang disalahkan atas semua kekacauan kemarin bukannya lana,hinaan dan cacian kemarin membuat tejo berfikir sama dengan mereka. Lana wanita perusak rumah tangga orang dan lana ini dan itu masih banyak lagi yang mereka bicarakan tentang lana.
"lalu sekarang apa pendapatmu..???"Tanya mira kepada tejo yang termangu menatap lembar kertas yang ada ditangannya.
"kenapa kau melakukan ini...??"kenapa kau mau mempertaruhkan reputasimu hanya untuk kepentingan om Daniel...???"
Lana tersenyum mendengar pertanyaan tejo,Ia menatap sendu kearah tejo"apa yang bisa aku lakukan...!!aku membutuhkan banyak biaya...!!setidaknya aku harus bisa bertahan hingga tahun depan...!!sedikit lagi aku akan terbebas dari semua masalah ini dan aku akan mampu menghidupi diriku sendiri...!!dan reputasi..???siapa aku dan apa perduli meraka terhadapku..??bahkan keluargaku pun tidak memusingkan diriku lalu kenapa mereka memusingkan diriku...!!"
"tidak adakah cara lain..???"
"apa..??bekerja paruh waktu...??apa kau fikir ada perusahaan yang mau menerima mahasiswi yang belum resmi menyandang sarjana untuk bekerkerja diperusaahan mereka..??dan apa kau fikir berkerja sebagai karyawan toko bisa mencukupi hidupku...???ayolah...berfikirlah dengan logika...!!bekerja paruh waktu bisa menghasilkan uang banyak tanpa menjual diri itu sangat mustahil dan kau tau sendiri jika biaya kuliah untuk menjadi seorang dokter sangatlah mahal...dan utungnya lagi aku tidak menjual diri untuk biaya hidupku karena teacher Daniel menawarkan hal yang menggiurkan...agar aku tetap bisa kuliah tanpa harus menjual diriku...!!"
Tejo tersenyum hambar lalu bergumam sinis"apa ini tidak sama saja dengan menjual diri...??kau membodohi semua orang dengan sandiwara murahan dan kau juga merusak rumah tangga orang hanya demi kepentinganmu...??ayolah...!!jika kau mau aku akan membantumu...jangan lakukan ini lagi...berhentilah...,!!"
Lana kembali tersenyum lalu menarik kertas perjanjian yang tejo pegang ditangannya"kau...??membantuku..??dengan uang ayahmu??dan kau juga tidak mengharap apapun dariku...???konyol...ini sangat konyol dan sayangnya aku tau apa yang ada diotakmu..!!"
Tejo hanya tersenyum mendengar jawaban dari lana,benar apa yang lana katakan padanya dan bagaimana bisa dirinya membantu lana sedang dirinya saja masih mengandalkan orang tuanya"apa kau mencintainya...??"
Lana yang ingin melangkah pergi terpaksa menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya menatap mira dan tejo yang masih duduk dibelakangnya"apa itu penting..??"
"tentu...!!karena hanya orang bodoh yang rela mengorbankan harga dirinya demi pria t***l macam Daniel...!!"jawab tejo sinis,Karena lagi-lagi hatinya merasa sakit ,melihat lan begitu dekat dengan omnya.
"ya...kau sangat benar..!!aku wanita t***l yang berkedok membutuhkan biaya hanya untuk dekat dengan pria yang sangat aku cintai...!!"
Tejo tersenyum sinis,benar dugaannya selama ini, ia sering melihat lana memandang Daniel tanpa berkedip bukan hanya itu lana bahkan rela dihukum hanya untuk bisa dekat dengan Daniel,gila memeng tapi inilah kenyaan,cinta bahkan bisa membuat manusia menjadi bodoh,mengesampingkan akalsehatnya hanya demi persaan sesaatnya.
"bodoh..."
Mira mengusap tangan tejo mencoba menenangkan tejo dan untuk menerima kenyataan yang ada"terima saja semua..."
"emm...kau benar..mir.!!dan kau lana...ingatlah satu hal...!!aku tidak akan menyerah begitu saja...meski dia adalah omku...aku akan tetap menunggumu...dan berpalinglah jika kau mau...karena aku akan tetap menunggumu...!!"
Lana kembali tersenyum dan menggelengkan kepalanya"jangan menungguku...meski aku telah terbebas darinya aku akan tetap memilih jalanku...!!jangan membuat dirimu terluka seperti diriku dan jangan buat kau menjadi pria paling bodoh sedunia...!!"
Senyum hambar terukir diwajah tampan tejo,dengan langkah ringan lana kembali melangkah meninggalkan tejo dan mira dengan pemikiran masing-masing.
Pemikiran konyol dan bodoh kini berputar didalam otaknya,langkah gontai dan lemah menyusuri lorong kampus dan untuk kali ini dia lagi-lagi tidak menghadiri jam mata kuliah Daniel. Perasaan kacau dan tidak menentu membuat lana enggan untuk bertatapan langsung dengan Daniel.
Dan tanpa ia sadari Daniel melangkah menghampirinya dan menarik tangannya tanpa melihat lana yang meringis kesakitan karena ulahnya,cengkramannya yang terlalu kuat membuat lana meringis kesakitan.
"hentikan..."lana berteriak saat melihat Daniel berjalan tergesa menuju area parker mobil kampus.
"masuk..."Daniel lagi-lagi mendorong tubuh lana kedalam mobilnya hingga sedikit terjungkal.
Lana mengeryit heran dan kini ia kembali berancang-ancang ingin segera turun dari dalam mobil Daniel"tetap disitu dan jangan coba untuk lari..!!"
"apa lagi...??"lana mendengus kesal saat Daniel dengan sangat tiba-tiba melajukan mobilnya dengan sangat kencang.
"kenapa kau membolos lagi dan...kenapa kau-"Daniel ingin menanyakan apa yang baru saja lana katakan kepada tejo,namun bibirnya kembali terkatub saat ia mengingat bahwa lana butuh pembelaan diri,ia berfikir mungkin tejo sudah menuduhnya macam macam dan sudah sewajarnya pula lana membela diri.
"aku rasa ini bukan urusan anda...!!"
Daniel tersenyum hambar tanpa melirik lana,ia bergumam lirih"bagimana kau bisa lulus dengan cepat jika kau selalu membolos jam mata kuliahku...!!hentikan pemikiran konyolmu...karena aku tidak akan pernah berpaling kepadamu...!!'
Hati lana seakan teriris mendengar ucapan Daniel"emmm...kau benar aku harus segera lulus dari sini dan segera pergi seajuh-jauhnya dari kehidupan sialanmu...!!"
"apa kau tidak takut lagi denganku...??"seru daniel.
Lana menatap Daniel yang sedang berkonsentrasi mengemudi"takut...bahkan aku sangat takut jika aku selalu berada didekatmu...!!"
"why.."tanyanya tanpa melirik lana.
"aku takut.... jika aku semakin tidak bisa menahan diriku..."
Daniel hanya menggigit bibir bawahnya tanpa mau mengatakan apapun ia terus saja memandang kedepan,ia sudah tidak ingin membahas hal konyol itu lagi,mereka berdua bungkam,hanya deru mobil yang berlalu lalang mengisi kesunyian diantara mereka.
Sedikit lagi lana dan kau akan terbebas dari semuanya...!!!
Mataku seakan tertutup hatiku seakan terbelenggu oleh wajah tampannya,namun lagi-lagi aku harus harus membuang dan menghindarinya,sulit sungguh sulit bahkan untuk menjalani hari-hariku saja aku seakan tidak mampu, dan lagi-lagi aku harus mengingatkan diriku,aku tidak akan menyerah begitu saja..tunggu satu semester lagi..dan aku akan segera terbebas darinya..
Lana segera menutup layar laptopnya menyembunyikan curahan isihatinya,ia tidak mau jika Daniel mengetahui apa yang baru saja ia tulis dimedia social pribadinya. Gila memang tetapi inilah yang biasa lana lakukan saat dirinya benar-benar tertekan oleh persaannya sendiri,tidak ada yang tau siapa sebenarnya pemilik media social itu karena lana selalu menyembunyikan identitas aslinya.
"apa yang sedang kau lakukan..??"suara Daniel yang tiba-tiba muncul dari arah belakang membuatnya sedikit terkejut dan untungnya ia telah menutup layar laptopnya jika tidak lana akan ketahuan jika masih menyimpan persaan untuk Daniel. Setelah beberapa minggu ia mencoba terlihat biasa saja,hanya orang bodoh yang masih bertahan setelah penolakan berkali-kali yang mereka dapat,namun sayang lana adalah salah satu dari mereka yang terlihat bodoh karena cinta.
"ah...!!akun hanya mengerjakan tugas yang kau berikan padaku..!!"seru lana berbohong.
"ow...!!ya sudah...tolong buatkan s**u untuk rendra...!!dia ingin kau yang membuatkannya dan menceritakan dongeng tidur untuknya..!!"
"baik...!!"lana segera melangkah meninggalkan Daniel yang tengah duduk diruang tengah sambil menikmati secangkir kopi yang ia bawa dari dapur.
Melihat gelagat aneh lana, Daniel merasa curiga dengan apa yang baru saja ia lakukan."benarkah dia mengerjakan tugas dariku..!!ini aneh karena dia selalu menganggap remeh mata kuliahku..!!"dengus Daniel dalam hati.
Ia segera meraih laptop lana yang tertinggal lalu menekan tanda power. Ia memeriksa setiap file yang ada didalamnya dan lagi-lagi lana berbohong karena dia tidak menemukan satupun file yang berisikan tugas darinya.
"bodoh...!!tidak seharusnya kau meninggalkan laptopmu begitu saja..."saat Daniel akan menutup layar laptopnya Daniel merasa sangat penasaran dengan apa yang baru saja lana kerjakan.
Ia mengeryit lalu segera menekan logo media social lana dan tanpa sengaja lana tidak mengeluarkannya terlebih dahulu sebelum menutupnya,Daniel sedikit heran dengan foto profil yang tertera pada media social wanita itu. "aku merasa tidak asing dengan foto ini...!!"
Daniel segera menggelengkan kepalanya mengusir rasa penasaran yang timbul. Ia segera mematikan layar laptop lana dan meletakkannya kembali ke tempat semula"ini tidak benar...dia juga mempunyai prifasi dan aku harus tau batasannya..!!"
Daniel segera melangkah kakinya menuju kamar pribadinya,ia ingin merebahkan tubuhnya karena penat mulai melanda dirinya.
Namun langkahnya terhenti saat melihat pintu kamar rendra sedikit terbuka dan melihat lana yang tertidur tepat disamping rendra dengan posisi duduk dan itu membuat Daniel tidak nyaman melihatnya.
Ia segera melangkah masuk niat hati ingin membangunkan lana agar kembali kekamarnya. Namun ia merasa tidak tega saat berada didekat lana,ia melihat lana tertidur sangat pulas. Senyum tipis mengembang diwajah tampannya saat melihat bibir lana yang bergerak-gerak seakan menikmati sesuatu yang lezat dalam mimpinya.
Lana tidak juga terbangun saat Daniel menggeser sedikit kaki lana yang selonjor diatas tempat tidur.
"kenapa kau terlihat sangat menggemaskan saat tidur..?"gumam Daniel dalam hati. Sambil terus menatap lana yang tertidur pulas.
Daniel mengulurkan tangannya menyentuh wajah halus lana dan kembali bergumam lirih"kenapa aku tidak bisa berpaling padamu..??dan kenapa kau memaksakan diri untuk mencintaiku..??maaf jika aku menolakmu karena hatiku sebenarnya masih terisi olehnya,meski dia menyakitiku namun hatiku tetap tidak bisa menjauh darinya...!!maaf karena aku sudah mengorbankanmu untuk menjaga nama baiknya dan itulah yang membuatku semakin terlihat bodoh sebagai kepala keluarga..!!jangan membuang-buang waktumu hanya sekedar untuk mencintaiku dan aku berjanji akan membuatmu berhasil menjalani hidup dengan baik..tanpa aku dan tanpa pesaan cintamu kepadku..!!kau wanita malang yang seharusnya aku jaga bukan aku manfaatkan seperti ini..!!setelah semua urusan perceraianku selesai kau akan bebas dari tugasmu dank au akan menjalani kembali hidup normal seperti sedia kala..!!"
Tanpa terasa daniel menitikkan airmatanya entah apa yang sebenarnya ia rasakan,rasa bersalah atau rasa kasian kepada lana. Ia sendiripun tak taun itu. Tangannya semakin berani menyentuh bibir merah lana,ia mengusap lembut bibir lana tanpa rasa takut sang pemilik akan terbangun.
Sedikit demi sedikit ia mendekatkan bibirnya kearah bibir lana,mengecupnya lembut tanpa ada pergerakan dari sang pemilik. Daniel meraskan kembali ketidak beresan dirinya,ia segera menarik wajah dan tangannya dari lana. Tanpa sengaja rendra melihat xdaddynya sedang mencium lana meski hanya kecupan singkat namun mampu membuat anaknya tertengun memandangnya dan berguamam"daddy.."
Daniel segera menatap rendra dan menyuruhnya untuk diam dan kembali tidur dengan gerakan tangannya.
Tanpa penolakan rendra segera kembali merebahkan tubuhnya dan berpura-pura memejamkan kembali matanya. Setelah Daniel melangkah pergi meninggalkan kamar pribadinya.
"mam..!!"Daniel sedikit terkejut saat melihat mamanya yang tiba-tiba berdiri didepan kamar rendra,keringat dingin mulai membasahi keningnya,ia takut jika mamanya tau apa yang baru saja ia lakukan. Daniel kembali berseru saat melihat daddynya yang baru saja datang dan melangkah mendekati mereka berdua"dad..!!"
Cristina segera memukul kepala Daniel dengan sangat keras"apa yang kau lakukan...??"
"mam...ini tidak seperti yang kau fikirkan..!!"jawab Daniel sambil mengusap kepalanya.
"mam sungguh tidak menyangka jika kau benar-benar melakukannya Daniel,....mama kecewa..!!"
"mam aku..!!hanya..!!"Daniel segera menghentikan ucapannya saat melihat rendra dan lana keluar dari kamar dan berdiri tepat disampingnya.
Sial...!!kenapa semua menjadi seperti ini...