"Aakh ...." "Mata kamu di mana, hah? Apa kau sudah rabun jadi tidak bisa melihat dengan jelas orang yang berjalan di hadapanmu?" "Aku pikir nabrak tembok, ternyata ...." "Halo, kamu tidak apa-apa?" Jantung Roro sontak berdegup dengan kencang. "Suara ini ...." Roro seketika mendongak. Sekelebat ingatan di masa lalu bagaimana ia tanpa sengaja menabrak tubuh Winston lewat begitu saja di ingatannya. Mata Roro seketika terbelalak. Ia pun reflek menarik dirinya dari Winston. Namun, karena kehilangan keseimbangan, Roro lagi-lagi nyaris jatuh kalau tidak kembali ditahan oleh Winston. "Hei, ada apa denganmu? Apa perlu aku panggilkan dokter?" tanya Winston yang terdengar khawatir. Roro sontak menggeleng. "Ti-tidak. Saya ... saya ...." Roro gugup sendiri. Ia merasa aneh kenapa kembali diper