Hari semakin siang dan kini Sania kini tengah berjalan tanpa arah menyusuri jalanan kota DC yang ramai itu. Itulah yang dilakukannya setelah ia keluar dari bandara. Ia tak tahu lagi mau kemana. Ia tak punya apa-apa. Ia hanya membawa kantong plastik berisi barang-barang BJ yang belum dibukanya. Sempat terpikir olehnya untuk pergi ke pemakaman tempat BJ dimakamkan. Tapi, sayangnya ia tak tahu dimana makam BJ. Ia terlalu shock dan lupa menanyakan hal itu pada wanita di pusat informasi tadi. 'Lihatlah. Yang ku bisa hanyalah membuat masalah dan merepotkan orang lain. Orang macam apa aku ini. Bahkan mengurus diriku sendiri saja tak bisa,' batin Sania dalam hati. Tubuh Sania lemas. Ia belum makan atau minum sejak kabur dari rumah sakit. Padahal Jeremy sudah menyuruhnya makan saat di pesawat, t