Bab.18 Batasan

2122 Kata

Rena bergegas masuk setelah sebelumnya mengetuk pintu ruang kerja bosnya. Atha tampak fokus dengan laptop di hadapannya. Sesekali matanya beralih ke berkas seperti sedang mencocokkan data di sana. “Pak ….” “Hm …..” “Pihak resepsionis barusan telpon, katanya ada tamu yang ingin bertemu Bapak.” “Kalau tidak ada di agenda hari ini kenapa ditanggapi?! Aku sibuk!” ujar Atha tanpa mengalihkan tatapannya dari pekerjaannya. “Itu ….” gumam Rena tampak bingung. Atha mendongak, matanya mengernyit mendapati Rena yang meringis canggung. “Kenapa?” tanyanya. “Mereka sudah bilang Bapak sibuk, tidak bisa ditemui kalau tidak membuat janji dulu.” “Lalu masalahnya apa?” cecar Atha tidak sabaran. “Dia ngotot tidak mau pergi sebelum bertemu Bapak,” jelas Rena. “Jadi kamu memintaku turun menemuinya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN