Flasback 02

1038 Kata
Mereka berdua berjalan keluar dari kompleks B dan menuju hotel tersebut. Jarak antara hotel dan kompleks itu lumayan dekat dan harus melewati gang kecil dan sepi sampai akhir nya suara tembakan terdengar.Dan seorang pria berpakaian serba hitam langsung menarik mereka lari menuju ke jalan raya untuk menaiki mobil nya. Dor...... "dor..." dor...." "Kejar mereka jangan sampai lolos."teriak salah satu dari ke tiga pria yang semalam mengejar Adrian kecil. "Masuk lah ke mobil."tanya pria berbaju hitam itu. "Kami tidak mau...!kau pasti salah satu mereka kan..?tanya Adrian. "Ayo..."kita masuk saja paman ini baik iyakan paman..?tanya gadis kecil itu. Pria tersebut hanya tersenyum kepada mereka lalu menyuruh mereka cepat masuk agar bisa cepat pergi dari tempat itu. Lalu pria tersebut menyalakan mesin mobil nya lalu pergi meninggal kan tempat itu menuju sebuah taman. "Ayo..."turun lah kita makan dulu paman sangat lapar,"ayo..."ucap pria tersebut. "Aku tidak mau...!aku mau pulang antarkan aku ke hotel amarisona cepat."perintah Adrian. "Hay..."kau tidak boleh seperti itu paman ini sangat baik mengajak kita makan ayo turun..."kalau kau tidak mau turun yah sudah,"ayo paman kita pergi makan tinggal kan saja dia disini biar nanti ada hantu yang menemani nya." ledek gadis kecil itu. Lalu mereka pun turun dan Adrian pun ikut turun dari mobil itu. "hahaha..."kata nya kau tidak mau turun."ucap gadis kecil tersebut. "Berisik..."ungkap Adrian. Lalu mereka bertiga berjalan masuk ke dalam kafe D dan duduk di bagian ujung kafe dan pelayan datang membawa menu lalu mereka mulai memilih menu ternyata hotel tersebut tidak jauh dari kafe itu. Dor..."dorr..."suara tembak. "Ternyata kau di sini bocah ingusan hahaha..."jangan ada yang bergerak atau ku tembak kalian semua." Teriak salah satu dari 3 pria tersebut dan tanpa banyak pikir langsung mengarahkan pistol nya ke Adrian menembak nya. Dorr..." Semua orang yang mendengar suara tembakan tersebut terkejut karna yang terkena tembak kan adalah gadis kecil itu. Dorr..." Suara tembakan lagi dari arah pria berbaju hitam yang menolong Adrian dan gadis kecil itu.Dan mobil polisi mulai datang ke 3 pria tersebut kabur dan menerobos dinding kaca kafe tersebut lalu lari menuju mobil nya dan menyalan mesin mobil nya lalu pergi. "Ti--ti--tidak..."kau jangan mati..."kau tidak boleh pergi kau harus bertahan,"paman tolong bawa dia ke rumah sakit suruh dokter menyelamatkan nya paman....!teriak Adrian kecil yang begitu terkejut dan takut. Dan Adrian pun pingsan. Tok.."tok..."tok..." suara ketukan pintu. "Adrian tersadar dari lamunan nya. " Ya... masuk."jawab Adrian. "Maaf pak Adrian ini ada data yang harus anda tanda tangani."ungka karyawan wanita itu. Karyawan wanita itu lalu menaruh berkas itu di meja Adrian lalu pamit keluar tanpa suara. cring...."(anggap aja suara ponsel) Ponsel Adrian berbunyi dan di layar ponsel tersebut tertera nama Junot. "Hmmmm..." ada apa.?tanya Adrian. "Broo kita ngumpul yuk...?jawab Junot antusias. "Hmmm..."jawab Adrian sambil memasang wajah datar nya. "Ok di Clube Gladiols yahh jam 9 lohh... udah harus di sini." jawab Junot. Lalu Adrian mematikan ponsel nya dan menaruh nya kembali di meja. "Si kunyuk ini main mati-mati kan saja awas kau yah..."ucap Junot kesal karna Adrian langsung mematikan ponsel nya sepihak. "Kenapa kau terlihat kesal begitu..? kau seperti tidak pernah makan ayam geprek saja hahaha....!tanya Jeno sambil tertawa keras. "Biasa dia di tolak gebetan nya." jawab Ridwan dengan muka serius yang sedang bermain game online di ponsel nya. "Ahh...!kambing lohh..." teriak Junot ke Ridwan. "Tadi gue ajakin si kunyuk gumpul lalu seperti biasa dia selalu mematikan ponsel nya sepihak," gimana gue ngk demmek sama tuh bocah...!teriak Junot ke Jeno "woy...!santai dong gak usah teriak-teriak." teriak balik Jeno. "Ya sudah lah..." kalian kan tau bagai mana sifat Adrian dari dulu."ucap Ridwan yang masih fokus dengan game nya. "Iya tapi hati gue nyesek banget..." jawab Junot sambil memasang wajah sedih yang di buat-buat. Lalu Junot berjalan menghampiri Ridwan.Tapi Ridwan yang tau pergerakan Junot langsung saja berteriak dan berkata. "Kalau kau berani kemari dan memeluk ku akan ku bunuh marmut mu itu."ancam Ridwan kepada Junot. "hahaha...!dasar kambing." ucap Junot sambil tertawa dan Jeno ikut tertawa karna melihat tingkah lucu Junot. Di kediaman keluarga Ayra. Ayra terbangun karna ketukan pintu. "Tok..."tok..."tok..." Ibu buka pintu nya.."tanya yasinta putri pertama Ayra yang baru berumur 5 tahun. "Iya sayang tunggu jangan berisik nanti adik mu bangun."jawab Ayra pelan karna takut putri ke 2 nya yang baru berumur 6 bulan terbangun. "Ibu yasinta mau pakai baju.? tapi yang plosen boleh ya...?tanya putri nya. "Iya putri ibu yang cantik," tapi badan nya di keringkan dulu dengan baik."jawab Ayra sambil mensejajar kan diri nya dengan anak nya Ayra mengambil handuk lagi untuk membantu putri nya mengeringkan rambut nya lalu sesudah itu dia berdiri dan berjalan mengambil baju dari dalam lemari. "Ini dia baju plosen nya."ucap Ayra berbalik lalu berjalan ke arah putri nya lalu memakai kan baju tersebut. "Wahh...."putri ibu sangat cantik seperti princess." ungkap Ayra sambil tersenyum kepada putri nya. "Iya dong.!jawab putri nya sambil tersenyum. "Ibu yasinta lapar..." ungkap putri nya. "Iya sayang kita kebawah yahh." jawab Ayra. Lalu Ayra mengajak putri nya turun kebawah untuk mengambil makanan.Baru saja Ayra dan putri nya menuju dapur.Ibu nya Ayra berteriak... "Hey..."mau kemana kalian.? tanya ibu. "Saya ingin ke dapur bu." jawab Ayra. Karna ibu nya tau apa yang ingin di lakukan Ayra jadi dia langsung menjawab. "Kau tidak boleh makan di rumah ini sebelum memberi ku uang."ucap Ibu. "Tapi bu..."lirih Ayra yang sudah ingin menangis tapi dia tetap berusaha menahan nya. "Tidak ada tapi-tapian kalau ku bilang tidak boleh yahh tidak boleh...! teriak ibu. "Iya bu..." lirih Ayra lalu berbalik dan menaiki tangga menuju kamar bersama putri nya. Sesampai nya di kamar Yasinta bertanya pada ibu nya. "Ibu kenapa nenek melarang kita makan...? tanya putri nya. "Sayang kita makan roti saja ya...?tanya Ayra. "Tidak mau..." Yasinta mau makan nasi dan Ayam goreng."jawab putri nya sambi cemberut. "Sayang kita makan siang dan malam pakai roti dulu besok baru ibu belikan nasi dan ayam,"soal nya ibu sangat-sangat lelah sayang..." apa yasinta tidak kasihan pada Ibu...? tanya Ayra sambil tersenyum. "Baiklah tapi ibu harus janji..? tanya putri nya. "Iya Ibu janji."jawab Ayra sambil tersenyum dan meraih jari kelingking putri nya. "Janji." ucap Ayra dan putri nya. Lalu Ayra berjalan menuju meja yang ada di dalam kamar nya dan mengambil 2 potong roti untuk nya dan untuk putri nya.Lalu mengolesi nya dengan selai coklat satu persatu lalu memberikan nya kepada Putri nya yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang nya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN