Masih tidak percaya telah terkunci di dalam sebuah gudang bersama dengan Skylar, Dyandra terus menggedor pintu memanggil nama kakaknya. Akan tetapi, tidak ada jawaban sama sekali.
“Drupadi! Kamu jangan gila! Keluarkan aku dari sini! Aku laporkan kepada Ayah dan Ibu! Dru! Dru!” teriak Dyandra tak kenal lelah sambil menggebrak pintu gudang.
Skylar memperhatikan wanita itu dari belakang dan ia ingin tertawa. Sesaat melihat kelakuan Dyandra seperti anak kecil yang marah kepada kakaknya.
“Dru! Di sini dingin! Aku nanti masuk angin! Ada apa denganmu? Buka pintunya!” Dyandra semakin kencang berteriak.
“Sudahlah, nanti tanganmu retak karena menggedor pintu terus menerus,” hela Skylar yang sudah lebih dulu pasrah. Ia yakin tidak akan lama dikurung di gudang ini.
“Tidak usah sok peduli dengank
