Kebakaran di gerai cabang luar kota membuat Dyandra sudah hadir di ariport sejak matahari belum naik sempurna. Kondisi bandara yang masih relatif sepi membuatnya bisa menikmati musik melalui earphone sekaligus mengecek beberapa detail pekerjaan melalui ponselnya. Namun, kehadiran seseorang yang sama sekali tidak ia harapkan untuk muncul mendadak muncul, mengulik semua ketenangan yang ia miliki. “Kamu sedang apa disini?” seru Dyandra tidak percaya matanya sendiri. Senyuman dingin terbit di wajah maskulin Skylar. Ia kemudian mendudukkan tubuh tegap dan harum miliknya di sebelah Dyandra. “Aku ikut denganmu melihat cabang yang terbakar,” jawabnya tenang memperhatikan sekeliling. “Hah? Kamu tahu dari mana ada cabang yang terbakar?” Dyandra semakin bingung. “Rupanya kakak tercintamu it