Pada hari kamis pagi, Malika yang sedang sibuk di kasir tidak menyangka kalau tiba-tiba saja Drian akan datang untuk menyapanya. “Drian? Lo dari mana aja? Gue ama Nandita pikir lo udah kenapa-napa gara-gara patah hati? Lo udah tahu gue udah nikah, bukan?” ujar Malika kaget ketika dia melihat pria tinggi dan tampan di depannya. Drian tambah cemberut dengan wajah masam. Pria itu berpenampilan layaknya seorang pembalap jalanan yang tampak malas-malasan, tapi terlihat keren dan sporty. “Lo gila ya, Malika! Lo kok nikah nggak bilang-bilang, sih? Lo nggak tahu gue sefrustrasi apa pas denger lo ama yang lain?” terang Drian dengan nada merajuk layaknya anak kecil. Pria itu membeli beberapa barang sebagai alasan untuk berbicara dengan Malika. “Emang gue harus lapor ke elo? Lo Pak RT, ya? Bukan,