28. Keguguran

1083 Kata

Langkah kaki itu menyadarkan tidur nyenyaknya, pintu yang dibuka dengan kasar sampai menimbulkan berdebum keras membuatnya terlonjak kaget. "Ada apalagi kalian semua kesini? Apa tidak puas menyi**** sampai lemah? Dimana belas kasihan itu?" suaranya sedikit berteriak, perlakuan mereka selama ini membuatnya bosan untuk hidup. Lebih baik ia tiada saja daripada sik***n ini pelan-pelan memb****nya. "Kami semua keisni karena perintah dari bos. Jangan terlalu senang, karena ini tugas terakhirmu." Ia tidak mengerti, terkahir? Apakah tugas yang selama ini ia lakukan kurang? Sepenting apa sampai Luna memberinya satu kesempatan sekali lagi? Namun hati dan pikirannya tidak se-frekuensi bertindak, otaknya menerima dan hatinya menolak jika ini lebih berhaya dari sebelumnya, serta resiko yang dambil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN