22. Khawatir

769 Kata

Seseorang datang memasuki gubuk dimana Aris ditahan. Langkahnya menghampiri Luna dengan tidak bersemangat namun di penuhi rasa bersalah dan penuh penyesalan. Di balik maskernya itu senyumannya getir melihat Aris di ikat bahkan makanan yang telah di sediakan itu berceceran di lantai. Nampaknya Aris sendiri yang membuat itu berantakan, cowok itu pasti tengah mengamuk. Sebisa mungkin ia membedakan suaranya agar ketika Aris mendengarnya tidak curiga jika itu dirinya. "Luna, hampir saja mereka menemukan Aris. Tapi saya akan pastikan mereka tidak akan pernah bisa menemukan Aris," ujarnya berjanji namun berbanding terbalik dengan hatinya yang menolak itu semua dan memilih ingin membebaskan Aris tapi takut kehilangan uang yang sudah menjadi jaminan Luna. "Kerja kamu bagus banget. Terus panta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN