19. Tidak Berharga

1215 Kata

Allisya bosan, hanya scroll i********: tanpa di temani Aris yang kini sibuk dengan Andre mengurus pekerjaan. Tapi Allisya seketika semangat kembali melihat kompetisi lomba puisi yang di adakan oleh kampusnya. Inilah kesempatannya mengembangkan bakatnya itu setelah beberapa tahun lalu perlahan terpendam dan hilang bahkan sampai terlupakan olehnya. "Wah, aku harus ikut nih," Allisya memotret poster itu agar tau tanggal pelaksanaan-nya. *** Selesai ada kelas, Allisya begitu fokus mengembangkan puisi berkualitasnya. Kaila sampai heran dengan Allisya sampai tak mau makan setelah ia menawari mie ayam yang masih panas itu. Sama halnya dengan Aqila yang ingin membelikan Allisya bakso namun di tolak mentah-mentah. "Sya, lo itu harus makan. Jangan nulis terus ah. Nanti kalau sakit kak Aris

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN