Erni meremas payudaranya sendiri secara perlahan,terlihat oleh Adi putingnya sudah mulai menegang.
Saat itu Adi benar benar dibuat mabuk kepayang karena melihat lekuk tubuh Erni yg sekarang tanpa di tutupi sehelai benang pun.
Mata Adi menuju kearah bawah terlihat perut Erni yg langsing dibawah pusarnya ditumbuhi bulu kemaluan yg halus dan rapi.
Sehingga sudah pasti terlihat jelas area kewanitaan Erni yg seperti Adi perkirakan yaitu sangat tebal dan tembem di hiasi bibir v****a yg merah muda seperti menggoda untuk di sentuh.
Di antara belahannya mengintip c******s yg mungil yg juga berwarna merah muda. Adi semakin terbuai hawa nafsunya karena melihat tubuh Erni.
Erni tau kalau sekarang Adi pasti sudah terangsang berat dan dia juga merasakan hal yg sama sehingga cairan kewanitaannya mulai membanjiri celah vaginanya.
Dengan senyum penuh arti Erni mengambil baju tidurnya yg belahan dadanya yg rendah. Dia langsung memakainya tanpa memakai bh membuat kedua putingnya tercetak jelas.
Baju tidurnya adalah kimono yg terusan jadi dia tidak perlu pakai bawahan lagi.
Bagian bawahnya hanya sejengkal di atas lututnya sehingga kaki dan pahanya yg putih bersih tanpa ada cacat sedikitpun menambah keseksiannya.
Selanjutnya Erni memakai celana dalam pink model g-string.
Dengan menahan hawa nafsunya di beranjak keluar sehingga membuat Adi agak kaget dan langsung pura pura melihat kearah lain.
Erni pun pura2 tidak terjadi apapaun saat itu. Lalu dia berkata pada Adi "Adi kamu mau kopi apa teh? ".
"Kopi aja mbak" jawab Adi sambil melihat kearah Erni.
" Ok tunggu ya aku bikinin dulu"kata Erni sambil berlalu kearah dapur .
adipun mengangguk sambil tersenyum.
Tinggal sekarang hanya Adi diruang tamu memikirkan kejadian yg beberapa waktu yg lalu dia lihat.
Dia tidak menyangka ada mendapatkan kesempatan yg sangat baik itu.
Tidak berapa lama kemudian Erni kembali keruang tamu sambil membawa dua cangkir minuman yg satu teh dan yg satu lagi kopi buat adi.
Sesampainya di depan Adi Erni langsung meletakkan kedua cangkir itu atas meja yg persis di depan Adi.
Dia sengaja agak menunduk membuat payudaranya nampak tersembul hampir keluar dari balik kimono nya yg super mini itu.
Darah Adi menjadi berdesir tak karuan. Jantungnya berdegup kencang.
Mata Erni melirik kearah s**********n Adi,Disana dia lihat p***s jumbonya Adi mulai ereksi lagi.
Sebagai seorang wanita dewasa yg telah berpengalaman Erni tau betul kalau saat ini Adi sedang birahi.
Dia tertawa dalam hati karena umpannya sudah hampir berhasil.
Tapi sepertinya Erni sengaja mengulur-ulur waktu untuk mempermainkan perasaan Adi, Dia tidak ingin terlihat murahan di depan Adi. Sebagai seorang wanita yg normal dia memang sangat Haus belaian lelaki karena sudah satu tahun lebih dia tidak merasakan sentuhan laki laki setelah mendiang suaminya meninggal.
Buat Erni jual mahal sedikit tidak apalah meskipun dia saat itu sangat menginginkan hasrat birahinya dipuaskan oleh laki laki tampan dan berotot seperti Adi.
Toh nantinya dia yakin akan mendapatkan yg dia inginkan itu.
Tinggal sekarang dia mengatur temponya. "Silahkan diminum kopinya Adi, maaf kalo rasanya kurang enak" kata Erni mencairkan suasana.
Adipun mengiyakan tawaran Erni.
Diluar hujan terdengar sangat lebat, Erni pun beranjak kearah pintu untuk menutupnya.
karena sedari tadi saat mereka masuk pintu di biarkan terbuka sehingga udara dingin menjalar kedalam rumah.
Setelah menutup pintu Erni kembali ke dekat Adi dia duduk di sofa lain di samping Adi.
Setelah Erni duduk lalu dia menyilang kan kaki kiri keatas kaki kanannya sehingga bawahan kimono nya sedikit terangkat.
Hal itu membuat pangkal pahanya sedikit kelihatan.
Terlihat Disana celana dalamnya mengintip di ujung pangkal pahanya.
Adi yg tadi mulai agak tenang sekarang jadi terangsang lagi melihat hal itu.
Erni merasa senang karena umpannya telah mulai di makan oleh Adi.
Jam dinding saat itu menunjukkan jam 3 sore sementara hujan terdengar makin deras di sertai hembusan angin.
Suasana itu semakin membuat dua insan berlainan jenis semakin terbuai hawa nafsu. Meskipun mereka berdua masih berusaha menyembunyikannya.
Untuk menghilangkan fikiran kotornya Adi mengeluarkan rokok dari saku celananya. Setelah mengambil sebatang lalu dia menyalakan api dari korek api yg selalu dia bawa bersama rokoknya.
Lalu Adi meniup asap rokoknya dalam dalam. Kemudian menghembuskan ya keluar lagi.
"Eh ngomong-ngomong kamu sekarang kerja dimana Adi?" Erni memulai percakapan.
" Di bengkel mobil mbak" balas Adi.
"Owh.... Pantes tubuhmu atletis karena pekerjaan yg berat ya? Saya kira tadi itu kamu kerja di fitnes center karena melihat ototmu yg kekar" sambung Erni .
Tubuh Adi memang berotot itu membuat dia tambah tampan di mata wanita kesepian seperti Erni.
"tidak kok mba saya hanya seorang montir" balas Adi lagi.
"Memang sih kerjaannya sedikit berat tapi hasilnya lumayanlah untuk biaya hidup saya sehari hari"sambung Adi lagi.
" Kok mbak sendirian aja mbak yg lainnya kemana? "Sekarang gantian Adi yg bertanya. "Iya aku cuma tinggal sendiri kok di sini semenjak mendiang suamiku meninggal" jawab Erni.
"Lalu anak-anak kemana mbak? "Tanya Adi lagi.
" Belum ada tuh, padahal aku sudah 4 tahun menikah dengan mas Anton tapi belum juga ada yg jadi janin di sini "seraya Erni memegang perutnya wajahnya nampak sedih.
" Maaf ya mbak saya ga maksud membuat mbak sedih" kata adi merasa kurang enak telah bertanya seperti itu pada Erni.
" Iya ga apa2 koq Adi ya wajarlah kamu bertanya kan kamu ga tau" balas Erni karena melihat gelagat Adi yg agak canggung padanya.
Memang pertanyaan itu membuat hati Erni sedih, karena dia sangat mengidam idam kan seorang anak yg dia lahirkan sendiri dari rahimnya serta memuaskan hasrat birahinya yg meledak ledak.
namun sayang mendiang suaminya Anton mempunyai kekurangan sebagai seorang laki-laki yg sudah menikah.
Meskipun dari segi harta dia tergolong orang yg berada.
Dia seorang jenderal manager di perusahannya.
Rumah kontrakan juga banyak.
Tapi soal di atas kasur lain lagi ceritanya Anton memiliki p***s yg kecil seukuran jempol orang dewasa serta pendek selain itu juga menderita lemah syahwat.
Jadi sudah pasti Erni kurang terpuaskan saat mereka berhubungan bahkan bisa dikatakan Erni tidak pernah merasakan o*****e.
Hal itu membuat mereka jarang melakukan hubungan badan.
Untuk memuaskan hasratnya dulu Erni hanya menggunakan jemarinya untuk mengobok obok liang kewanitaannya yg selalu minta di puaskan.
Setiap Erni melakukan hubangan badan dengan Anton, anton hanya bisa bertahan 30 detik saja setelah p***s mungilnya masuk ke v****a Erni setelah itu dia muncrat di bibir v****a tembem erni.
Erni hanya menangis dalam hati serta pura pura puas atas pergumulan mereka.
Anton juga termasuk orang yg kuno dalam berhubungan saat dia ingin dia akan langsung menencapkan penisnya ke v****a Erni Tampa pemanasan atau foreplay terlebih dahulu.
Dan yg lebih parahnya lagi p***s Anton juga susah ereksinya.
Hal itu berlangsung sampai 3 bulan menjelang akhir hayat Anton.
Karena Anton dinyatakan koma karena penyakit kanker yg dia derita.
Hanya cinta dan rasa kasihan yg membuat Erni bertahan sampai 4 tahun membina bahtera rumah tangga dengan Anton sampai akhirnya Anton meninggal.
Setelah Anton meninggal Erni hanya menyalurkan birahinya dengan menonton film dewasa sambil c**i sendiri.
Erni bahkan tidak berusaha untuk membuka lembaran baru dengan laki laki lain.
Bagi Erni cintanya cukup hanya untuk mendiang suaminya dan tak ingin menikah lagi.
Tapi entah mengapa setelah pertemuan tadi sore dengan Adi pendiriannya berangsur goyah.
Melihat wajah dan postur tubuh Adi yg kekar berotot serta sikapnya yg sopan dan baik membuat Erni jadi berubah pendiriannya. Darahnya berdesir saat pertamakali bertemu dan berbicara dengan Adi.
Birahi kewanitaannya juga ikut bergejolak hal itulah yg membuat Erni bisa melakukan hal yg agak jauh dengan sengaja memancing libido kelelakian Adi.
Apalagi Adi sepertinya sangat merespon godaan Erni.
Hal itulah yg membuat Erni semakin berani bertindak lebih jauh lagi.
Kembali kita ke perbincangan Erni dan Adi lagi. Adi menjadi merasa sangat bersalah karena telah mengungkit masa lalu pahitnya Erni menjadi serba salah.
Apalagi Adi melihat ada bulir air mata yg menggenang di kedua mata Erni.
Sabagai laki laki yg gentleman adi tidak ingin melihat seorang wanita menangis apalagi secantik Erni dan itu karena kesalahannya dia sendiri meskipun tanpa dia sengaja sama sekali.
Dia ingin cepat menyelesaikan masalah ini. Adi pun beranjak duduk di sampingnya Erni, dia memberanikan diri memagang kedua tangannya Erni dengan tujuan ingin menenangkan Erni sekaligus meminta maaf.
" Mba' sekali lagi saya minta maaf, jujur saya ga maksud membuat mba sedih" kata Adi dengan suara yg lirih sambil menggenggam kedua tangannya Erni.
Erni agak kaget mendapatkan perlakuan itu dari Adi.
Dia yg semulanya menunduk kemudian menatap Adi dari jarak yg cukup dekat.
Tangis Erni jadi pecah sambil bicara sesungukan.
"Kamu ga salah koq Adi dalam hal ini, memang nasib ku saja yg kurang beruntung tidak seperti wanita yg lainnya,
Yg bahagia dalam rumah tangga yg lengkap dengan suami dan juga anak anak hasil buah cinta mereka,
Sedangkan aku toh seperti yg kamu lihat sekarang hanya seorang janda tanpa seorang anak,
kalau aku boleh memilih aku lebih bahagia rasanya hidup sederhana dengan buah hati serta seorang suami yg bisa menafkahi ku lahir dan juga bathin,
akan kutukar dengan semua hartaku ini, bagiku untuk apa hidup bergelimang harta tapi hanya hidup sendiri tanpa ada tempat berbagi, Apa gunanya semua ini hanya omong kosong belaka! Aku tak tau lagi hidupku kedepan akan seperti apa semua hampa Adi semua hampaaa!
Apalagi teman teman ku selalu memamerkan keluarga yg lengkap bahkan meledekku sebagai wanita mandul. Hatiku terasa sangat sakit Adi! "Tangis Erni semakin menjadi menumpahkan semua beban fikiran yg selama ini dia tanggung.
"Siapa sih yg Sudi dan setulus hati mencintai janda sepertiku dengan tulus tanpa memandang hartaku? Aku rasa ga ada Adi itu mustahil!" sambung Erni lagi di sela tangisannya.
Adi tidak menyangka akan seperti ini jadinya dan dia juga tidak menyangka kalau wanita secantik dan sekaya Erni mempunyai beban yg begitu berat.
Dengan suara agak tertahan Adi mulai bicara lagi, "mbak jangan berkata begitu, mbak ga Boleh berputus asa masa depan mbak masih panjang saya sangat yakin mbak adalah wanita yg kuat. Masih banyak kok yg sayang dengan tulus pada mbak. Tinggal mbak saja untuk membuka hati untuk menjalani masa depan yg seperti mbak inginkan selama ini. Jangan terlalu larut dalam masa lalu mbak hidup kita masih panjang. Jujur saya saat pertama kali bertemu mbak saya merasakan perasaan suka sama mbak, tapi saya pendam rasa itu karena saya sangka mbak masih bersuami dan lagian kita baru bertemu dan saya sadar saya hanya laki laki biasa serta tidak punya apa2 buktinya saya di tinggalkan pacar saya,
dia lebih memilih menikah dengan bandot tua yg kaya ketimbang aku laki laki miskin yg mempunyai masa depan yg suram.
padahal kami sudah pacaran hampir 10 tahun mbak.
Awalnya saya juga larut dalam kesedihan, putus asa bahkan ada fikiran untuk mengakhiri hidup ini mbak.
Nasib kita ga jauh beda mbak.
Dan akhirnya saya sadar saya berusaha bangkit dari keterpurukan saya tidak ingin tambah hancur mbak karena dikhianati orang yg sangat saya cintai .
Itulah sebabnya saya pergi meninggalkan rumah orang tua saya karena dia rumahnya satu komplek dengan saya mbak.
Saya akan buktikan pada dia saya pasti akan dapat wanita yg jauh lebih baik dari dia tanpa memandang harta dan jabatan.
Saya harap mbak juga demikian bukalah hati mbak untuk menempuh lebaran baru,
buktikan bahwa mbak juga bisa mendapatkan kebahagiaan yg mbak idamkan selama ini, bayar mulut orang yg telah mencemooh dan menertawakan mbak dengan hal itu.
Mendengar perkataan itu tangis Erni menjadi agak mereda.
Kepalanya iya sandarkan di d**a Adi.
Adi pun merasa agak senang karena dia sudah mulai bisa meredakan tangisan Erni.
"Adi kamu yakin aku akan bisa melewati semua ini dan bisa mendapatkan kebahagiaan yg aku inginkan? Apa ada laki laki yg mau mencintai dan menerimaku apa adanya? Sedangkan aku ini hanya seorang janda? "Balas Erni dengan suara yg sudah agak tenang dan sudah tak menangis lagi.
Adipun menjawab" sudah pasti ada koq mbak saya yakin dan percaya mbak bisa mendapatkannya .
Dengan sedikit keberanian Adi mengangkat dagunya Erni sehingga wajah Erni mendongak keatas, kini bibir mereka cukup dekat.
Entah siapa yg mulai duluan bibir mereka semakin berdekatan satu sama lain dan mereka perlahan berciuman dengan pelan.
Erni agak membuka bibirnya serta menjulurkan sedikit lidah nya keluar.
Sebagi laki laki byg sudah berpelaman Adi mengerti isyarat dan keinginan Erni, langsung saja Adi mengulum lidahnya Erni dengan pelan.
Bersambung ke part 4