12

1232 Kata

Aku terkikik geli saat mendapati Ian di ruang makan. Ia duduk dengan lutut disilangkan di lutut satunya, mengenakan tangtop dan jins pendek pudar di bawah lutut, topi lebar dengan hiasan bunga warna pink, dan kaca mata hitam besar. Persis seperti anak ABG. Sungguh alay, membuatku jadi ingat dengan penampilan Aldrian. "KTP udah dibawa belum?" Ia menoleh saat menyadari kehadiranku. Segera kepala mengangguk. KTP adalah benda wajib yang harus dibawa ke mana saja. "Ayo." Ian berdiri. Topi lebar ia lepas, lalu memakaikannya ke kepalaku. Aku tertegun memandangnya. Ian mengangguk kecil, tersenyum, lalu mengacungkan ibu jari tepat di depan wajahku. "Cocok buatmu. Terlihat begitu cantik." Aku tersipu. Ian merogoh saku lalu meletakkan beberapa kartu di atas meja. Salah satunya kartu ATM. "Kena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN