• Sebuah Solusi
Suasana menjadi tak terkendali, semua orang di dekat arena menjauh dari sana karena seluruh murid dan para master dari perguruan keluarga Qi berkerumun mengelilingi arena demi mencegah Mingzhi meloloskan diri.
“Sodara Su!!!” Wuzi berusaha ke tempat Mingzhi namun orang-orang dari paviliun keluarga Hong menahannya.
“Lepaskan aku, sodara Su sedang ada dalam masalah, aku tak bisa diam disini dan melihatnya. Sodara Su membantuku saat aku kesulitan dan sekarang giliranku membalasnya.”
Murid-murid perguruan Hong menahan Wuzi yang meronta sekuat tenaga.
“Lepaskan aku! Tolong! Jangan tahan aku untuk menolong sodara Su! Paman Hong! Apa kau akan membiarkan sodara Su begitu saja? Dia kesini bersama kita, bagaimana kita akan bertanggung jawab jika Masternya datang kepada kita dan menanyakannya? Apa paman sudah memikirkan jawabannya? Lepaskan aku!”
“Wuzi... Kau pikir di tempat seperti ini kita bisa melakukan apa? Disini adalah rumah besar Qi, jika kita melawan apakah jumlah kita sebanding? Perguruan lain juga tidak akan ikut campur dalam hal ini, lebih baik kita menghadapi Master Cong, dari pada kita menyinggung keluarga Qi dan menambahkannya ke dalam daftar yang harus dihadapi. Bagaimanapun juga menghadapi satu musuh lebih baik daripada dua.”
“Paman? Apa kau serius mengatakan itu?” Dengan tatapan yang kosong Wuzi melihat ke arah Master Hong Xiyun.
“Aaaaaarggghhh!” Wuzi berteriak sambil meronta-ronta.
Wuyi menampar adiknya itu dan Wuzi langsung berhenti.
“Wuzi, yang dikatakan paman Hong itu benar, disini kita tidak bisa bertindak, kita mungkin akan memprovokasi keluarga besar Qi, keluarga Hong kita tidak mungkin bisa menanggungnya. Dan untuk master Cong, kita hanya bisa menceritakan semua yang terjadi, dia akan marah atau tidak nantinya, paviliun Hong kita akan menanggungnya.”
“Sodara Su?”
Di tempat lain Wu Shian dan Wu Shuan merasa sangat cemas, mereka dapat melihat situasi yang dihadapi oleh Mingzhi karena mereka duduk dikursi penonton bagian atas.
“Hubungi Mommy secepatnya, adik Su dalam masalah, kita harus meminta bantuannya.”
“Apa kakak gila? Di situasi seperti ini apa kakak pikir Mommy bisa membantu?”
“Keluarga Qi masih kerabat kita, dan Mommy adalah keponakan kakek Qi, dia mungkin bisa meringankan masalah yang dihadapi adik Su saat ini.”
“Tidak, dia tidak bisa. Masalah ini harus dihadapi oleh Su Mingzhi sendiri.”
Di tengah arena, Su Mingzhi berkeringat dan dengan sikap siaga dia terus memperhatikan sekelilingnya.
“Wuzi menjadi sangat emosional melihatku dalam masalah, apakah dia menganggapku sebagai seorang teman? Ah... Senangnya, tapi... Situasiku saat ini benar-benar tidak menyenangkan, untungnya point emosiku meningkat sesaat setelah Wuzi meneriakiku. Tapi tetap saja ini belum cukup. Untungnya semua orang tidak ada yang keluar dari aula naga dan memutuskan tetap disini untuk menyaksikan akhirku.”
Mingzhi tersenyum.
“Baiklah... Akan kuberikan kalian akhir yang tidak seperti yang kalian inginkan.” pikir Mingzhi.
Limapuluh lebih murid inti mengelilingi Mingzhi, ada beberapa master dan grandmaster Qi yang berdiri dihadapan Mingzhi.
“Dengarkan aku... Tadi itu hanya sebuah kecelakaan yang tidak disengaja. Aku tidak bermaksud menghina atau melecehkan nona muda kalian.”
“Bocah! Kau jelas-jelas mengatakan ingin melihat nona muda kami kelihatan bodoh, lalu apa maksudmu dengan sebuah kecelakaan yang tidak disengaja?!!”
Di sisi lain Aula Naga.
“Aku mendengar penatua Qi mengatakan bahwa sebenarnya anak itu adalah muridnya Master Cong.”
“Master kuat yang baru-baru ini muncul? Jadi anak itu adalah muridnya? Ah... Pantas saja dia begitu kuat.”
“Tapi tidak peduli apa, keadaannya sudah benar-benar tidak terkendali, walaupun master Cong berdiri disana bersama anak itu, di depan sekumpulan murid berbakat dan para master, apa kau pikir mereka bisa lolos?! Tidak akan.”
“Anak itu sudah tamat.”
“Aku memang ingin melihatnya terlihat bodoh, tapi bukan berarti aku ingin melecehkannya.”
“Semuanya... Dengar! Aku tak ingin ada masalah.” Sambung Mingzhi.
“kau sudah dalam masalah, Nak!”
“Murid-murid! Beri dia pelajaran! patahkan kedua kakinya dan juga tangannya!”
“Ah... Pertunjukan akan dimulai, maaf saja, demi mendapatkan kembali point emosiku, aku harus menghajar kalian!” dalam hati Mingzhi.
Semua murid bergerak serempak, satu orang yang maju terlebih dahulu di lempar kebelakang oleh Mingzhi sehingga barisan belakan rubuh seperti domino.
“Setelah bertarung belasan ronde dan dia masih memiliki stamina sebanyak itu? Latihan apa yang dia jalani bersama master Cong?!”
“Yosh! Mengejutkan mereka akan menambah point emosiku, aku harus terus memberi mereka kejutan, saat pointku sudah tiga ribu maka aku akan berakting untuk menyembuhkan penatua Qi, dia pasti akan berhutang dan akan bersedia membiarkanku pergi dari sini.”
Mingzhi terus melawan para murid Aula Naga keluarga Qi. Satu persatu dari mereka berjatuhan, bertabrakan dengan yang lainnya dan terlempar keluar arena.
“Oy oy oy! Itu semua adalah murid inti aula naga loh. Meskipun mereka tak sehebat cucu dari penatua Qi, tetap saja kemampuan mereka tidak bisa dibandingkan dengan murid-murid kita.”
“Astaga... Murid master Cong melempar mereka seperti tidak ada apa-apa, terlebih... Pernapasannya masih stabil.”
“Luar biasa, keringatnya sudah membanjiri tubuhnya, bahkan punggungnya sudah basah, tapi dia masih tidak terlihat lelah sedikitpun.”
Semua murid sudah tidak mampu berdiri lagi. Hanya tinggal enam orang master dan juga seorang grandmaster yang berdiri di arena.
“Mengagumkan, puluhan murid telah melawan semampu mereka, tapi di hadapan junior ini, mereka seperti bukan apa-apa. Dia adalah seekor naga yang terlahir baru-baru ini, bakat yang sangat luar biasa, murid yang telah kudidik bertahun-tahun seakan akan seperti pemula dihadapannya.” dalam hati master Pin seorang master dari keluarga Qi.
“Sangat mengesankan, begitu sangat mengesankan... Bakat yang hanya muncul dalam sepuluh dekade sekali, mungkin di generasimu kau adalah peseni beladiri yang terbaik. Tapi sangat disayangkan... Kami harus membuatmu cacat dan menghancurkan pondasi seni beladirimu.” Ujar Master pin.
“Heh? Sorang master ingin membully seorang junior? Apa kalian sudah kehilangan malu?” Kata Mingzhi dia tersengal-sengal seperti sudah kehabisan tenaga.
Mingzhi tak mampu berdiri dengan benar, bahkan terlihat sebelah pundaknya sudah turun.
“Anak itu sudah sampai pada batasnya. Sekarang lawannya adalah seorang master, sangat disayangkan. Bakat sepertinya tidak mudah dijumpai diseluruh provinsi, tapi karena dia sudah menyinggung keluarga Qi... Ah... Aku hanya bisa menyayangkannya.”
“Bocah! Sebaiknya tidak usah melawan lagi, kau sudah kehabisan tenagamu, serahkan dirimu mungkin kami tidak akan terlalu kasar padamu.”
“Menyerahkan diri itu lebih buruk daripada harus mati. Masterku akan sangat kecewa jika aku melakukannya.”
“Jadi mastermu lebih memilih untuk membiarkanmu mati?”
“Benar! Tapi! Jangan sampai diriku membiarkannya!”
“Ah... Dia pasti maju setelah ini, aku hanya berpura-pura lelah, apa kau pikir dengan system curang aku bisa merasa lelah? Heh... Setelah kau maju maka seluruh Aula Naga akan terkejut.”
Sesuai dengan perkiraan Mingzhi, master pin maju kedepan dan menyerang Mingzhi. Tangannya meninju dan Mingzhi membalasnya dengan tinju juga.
“Ku... Kuat sekali, apa-apaan ini, tangannya sangat kuat sampai-sampai tanganku langsung kesemutan. Anak ini... Apa yang dia pelajari?”
“Eh? Tanganku bukannya kesemutan, aku tidak bisa mengepalkan tanganku, patah? Apa aku kalah beradu pukul dengan anak ini?” pikir master pin.
“Jangan kalian pikir harga untuk tanganku ini murah, satu tanganku itu lebih berharga dibandingkan setiap lengan yang menjuntai di bahu kalian.”
“Pemberitahuan! Host berhasil mengalahkan seorang master, point experience host telah meningkat, Host telah berhasil mengejutkan orang-orang, point emosi Host telah bertambah.”
“Master pin memegang tangannya? Apa itu patah? Apa barusan dia kalah dalam adu pukulan dengan anak itu? Mustahil... Seorang master bahkan tidak mampu mengurus anak ini.”
“Anak muda... Namamu Su Mingzhi bukan? Aku sudah cukup banyak mendengar tentangmu dari Qiu kecil. Kau orang yang bertalenta, membuatmu cacat akan merugikan provinsi Sanming, di kota ini juga tidak ada orang yang bisa disepadankan denganmu.”
“Anak ini terlalu luar biasa, menghadapi master disaat dirinya kelelahan bahkan dirinya mampu. Dia masih sangat muda tapi sudah ada di tingkatan seperti ini. Jika dia sudah dewasa betapa tingginya hal yang bisa dia raih akan sangat tak terbayangkan. Sangat menarik. Apa aku lepaskan saja masalah ini?” Pikir pak tua Qi.
“Terimakasih atas pujiannya, Grand master Qi. Junior ini merasa tersanjung.”
“Junior yang sangat sopan, aku merasa sedikit bersimpati, bagaimana kalau ku biarkan kau pergi tapi kau harus memberikanku kompensasi?”
“Kompensasi? Junior ini tidak memiliki apapun yang keluarga Qi tidak miliki. Junior ini hanya orang miskin, selain rumah kecil junior ini, tidak ada yang lebih berharga.”
“Benarkah? Kalau begitu aku bisa memberimu sebuah saran. Layani keluargaku selama sepuluh tahun dan akan kubiarkan kau pergi.”
“Hoho... Pak tua ini ingin aku menjadi babunya rupanya. Maaf saja pak tua, kau tidak tau siapa tuan ini. Selain ibuku Su Rongzhen, tidak seorangpun bisa membuatku bersujud di kakinya. Jika kau ingin aku berada dibawahmu maka tuan ini yang akan meletakkanmu di bawahku.” pikir Mingzhi.
“System! Berapa point emosiku saat ini?”
“Jawab! Jumlah point yang telah dimiliki oleh Host adalah Dua ribu tujuh ratus delapan puluh delapan point emosi.”
“Sial! Sedikit lagi kah... Bagaimana aku akan menutupi kurangnya?”
Mingzhi menghela nafasnya dalam dalam dan dia berdiri dengan tegak. Mingzhi lalu memberi hormat pada pak tua Qi.
Pak tua Qi tersenyum karena dia berpikir mampu menundukkan Mingzhi.
“Maafkan junior ini Grand Master Qi, junior ini tidak bisa memberikan apa yang diminta Grandmaster pada junior ini.”
Wajah master Qi berubah menjadi marah lagi.
“Tidak bisa? Aku sudah berbaik hati memberimu pilihan dan kau menolaknya?”
“Menahan Junior ini untuk melayani keluarga Qi anda selama sepuluh tahun, junior ini rasa itu terlalu berlebihan. Junior ini memiliki saran yang lebih baik. Jika junior ini mampu menyembuhkan penyakit yang di derita oleh Grand Master, apakah Grand Master akan bersedia memaafkan kesalahan junior ini?”
Mingzhi memperlihatkan senyum liciknya pada pak tua Qi.