Pukulan Telak

1529 Kata
 • Pukulan Telak Di bawah pikiran tentang keinginan untuk menyelamatkan Zhiqing dan yang lain, waktu yang berjalan tidak terasa sudah berlalu. Bel berbunyi, istirahat tiba. Wajah yang penuh kecemasan itu tak lebih memperlihatkan emosi yang sangat kuat saat ini. Mingzhi, Xia Baili, Tian Fan, Xiaoran dan juga Wu Shuan berjalan menaiki tangga bersama, menuju ke atap tempat Nandong menahan yang lainnya. Pintu terbuka, pemandangan diluarnya pun bisa dilihat, banyak sekali siswa nakal yang berada di tempat itu, asap rokok berterbangan dimana mana, botol beer berserakan disetiap tempat. Namum beberapa hal yang jelas terlihat. Seorang pria besar dengan badan kekar sedang duduk di kursi yang mewah ditengah-tengah kerumunan itu. Kakinya disilangkan, dan dibawah kakinya itu Wu Zi dibuat tertunduk menjadi bantalan kaki. Liurong berlarian kesana kemari membawa beer dan menyulut api untuk menghidupkan rokok anak nakal yang ada disana. Zhiqing membawa sebuah kipas besar sedang mengipasi Saoqi yang memasang wajah tersenyum ala penguasa gila. Satu hal yang pasti, pada wajah Wu Zi, Liurong dan Zhiqing terdapat beberapa memar dan juga lecet. “Saudara Su?! Dia benar-benar datang kemari.” Dalam hati Zhiqing. “Sial! Aku berharap saudara Su datang, tapi aku tidak ingin dia sampai kenapa-napa, juga... Kalau dia tak melakukan apa-apa maka nasib kami...” pikir Liurong. “Oya oya! Lihat siapa yang datang! Aku tau kamu, pria pelompat super, si pria basket! Hahahah... Kudengar bahwa identitasmu yang sebenarnya adalah Su Mingzhi, aku tak begitu tau tentangnya tapi aku tau kalau dia itu kerdil dan juga tidak berguna. Sekarang yang kulihat sebaliknya. Seekor kodok menjadi naga.” seru Nandong dari kejauhan. “dan seekor anjing tetap menjadi anjing.” Balas Mingzhi. “Saudara Su?!” dalam hati Wu Zi. Nandong yang mendengarnya tiba-tiba naik pitam. Dia menatap tajam ke arah Mingzhi dengan wajah kesal dengan emosi yang menggebu-gebu. “Hahahah! Si b*jingan ini malah berani menghina senior Nandong secara langsung. Orang ini pasti mati.” dalam hati Saoqi. Perlahan amarah Nandong menghilang, dia dapat menekannya. “Hmmm... Tajam juga mulutmu, ku maafkan untuk yang satu itu karena tampaknya aku kedatangan tamu lain. Bukankah itu Wu Shuan? Sang dewi Wu Shuan? Hahahah... Hari ini kakak ini akan bersikap sedikit ramah, tidak lain untuk menghargaimu. Anak-anakku disini sangat mengagumi dan suka pada dewi Wu Shuan. Biar kakak ini memberimu wajah.” Nandong tersenyum. “Lagipula... Aku sangat suka pada kakakmu.” Nandong melemparkan sebuah majalah ke arah Wu Shuan, dan terbuka halaman yang menunjukkan Wu Shian sedang memakai bikini. “Hahahah... Buah apelnya itu benar-benar tipe kakak ini, setelah aku selesai berurusan dengan pria basket aku akan menahanmu disini, lalu aku akan meminta kakakmu itu untuk merangkak datang ke kasurku, hahahahahah.” Sambung Nandong. “Tsk! Dasar tak tahu malu, anjing hina!” “Oya-oya! Dewi Wu Shuan yang selalu mengatakan hal baik, tidak kusangka juga bisa mengeluarkan beberapa hal menarik dari mulutnya.” “Sial! Aku kelepasan.” dalam hati Wu Shuan. “Woy kerdil! Kau datang kemari untuk menyelamatkan mereka? Hahaha... Apa kau pikir untuk menganggap mereka sebagai temanmu? Kau naif bung! Mereka mengaku sebagai temanku, semua itu tidak lain karena reputasi yang aku miliki, mereka akan berpura-pura sebagai temanmu jika kau dapat membuat mereka takut padamu. Aku berani bertaruh, jika kau dalam kesulitan kali ini mereka tidak akan membantumu, malahan mereka akan berbalik menyerangmu. Saat kau terkapar nanti tak satupun dari mereka yang akan membopongmu.” Kata Saoqi. Zhiqing dan yang lainnya tertunduk. “Aku tau, mereka tidak akan membopongku, membawaku atau merawatku.” “Lihat...” dengan wajah girang Saoqi ingin mengatakan sesuatu yang lalu dengan cepat disanggah oleh Mingzhi. “Melawan sekumpulan semut saja aku tak akan terkapar!” Grrrrrr! Mendengar suara lantang itu membuat Nandong dan anak buahnya mengeratkan gigi mereka rapat-rapat, bahkan kata kata itu mampu memancing urat di dahi mereka untuk dilihat. “Bocah! Lancar sekali lidahmu!” Nandong juga mengatakan itu dengan lantang. Dengan suara yang terdengar sangar itu membuat siapapun pasti bergidik. “Hahahahahah.... Aku suka! Aku sangat suka gayamu itu, dikelilingi banyak orang dengan mengandalkan diri sendiri, membawa beberapa orang lemah bahkan juga dua orang gadis. Kau tidak tau kata takut, aku suka padamu!” sambung Nandong. “Lepaskan mereka!” perintah Nandong. Wu Zi segera berdiri, Liurong dan juga Zhiqing segera pergi ke tempat Mingzhi. Seseorang membawa kursi dan menaruhnya di depan Nandong. Para anak nakal yang berjejer dibelakang nandong bergerak membuat sebuah lingkaran sehingga memaksa Mingzhi dan yang lainnya harus maju karena areanya yang dipersempit oleh para anak buah Nandong. Nandong mempersilahkan Mingzhi duduk dengan isyarat tangan. Seseorang membawa dua botol beer dan menyuguhkan di depan Nandong dan Mingzhi, Nandong langsung mengambilnya dari tanga. “Ayolah! Apa kau tidak berani minum?” Mingzhi mengambil botol itu juga. “Haha... Bagus bagus! Kau masih kelas satu tapi kau berani mengambil minuman beralkohol itu. Anak dibawah umur seharusnya tidak mencobanya.” “Usiaku tujuh belas tahun, aku hampir seusia denganmu, mencoba ini lebih awal kurasa bukan masalah.” “Heh! Kau memang berani. Aku menghormatimu, mari bersulang!” Ting! Nandong menabrakkan botolnya dengan milik Mingzhi, lalu dengan penutup botol dari kaleng yang keras itu, Nandong membukanya menggunakan giginya. Nandong menarik botol ke bawah dengan cepat dan tutupnya langsung lepas. Nandong tersenyum pada Mingzhi dengan senyum yang meremehkan. Anak buah Nandong terkesan. “Haha! Kak nandong sangat kuat, kaleng seperti itu saja bahkan tidak perlu pembuka botol untuk membukanya, giginya saja sudah sekuat baja.” “Oh... Rupanya si gorila ini hanya ingin menunjukkan kekuatannya di depanku.” pikir Mingzhi. Zhiqing dan lainnya hanya menelan ludah melihat betapa kuatnya Nandong. “Jianjian! Apa ini? Apa kau tidak membawa pembuka botol untuk junior Su? Bagaimana kau bisa begitu ceroboh!” Nandong tersenyum. “Maaf Bos! Itu kesalahanku!” anak buah Nandong juga tersenyum. “Heh! Kalian terlalu meremehkanku.” pikir Mingzhi. “Aku akan mengambilnya!” Mingzhi memberi isyarat tangan untuk menghentikannya. “Tak perlu!” Mingzhi memegang botol dengan tangan kirinya, dia menyodorkan kedepan sehingga tepat di depan mata Nandong. Lalu dia memperlihatkan telunjuk di tangan kanannya. Mingzhi menusuk penutup keras iru dengan telunjuknya sekali, lalu beer itu tumpah sedikir karena telunjuk Mingzhi mampu menembus masuk ke dalam botol beer itu. Semua yang melihatnya hanya bisa melongo, termasuk Nandong yang juga terkejut dan hanya bisa melotot. “Cheers!” Mingzhi meminum beer itu. “Dengan telunjuk?! Dia mampu melubangi tutup botol yang keras hanya dengan telunjuk?! Apa-apaan bocah ini?” dalam hati Nandong. “Bukannya kalau dia bisa melakukan itu berarti dia lebih kuat dari bos?! Siapa anak ini?” pikir anak buah Nandong. “saudara Su selalu bisa mengejutkan kami semua, sebenarnya apa yang sudah dia lalui sampai bisa seperti ini?” dalam hati Zhiqing. “Kekuatanku memang lebih unggul dari orang biasa, bahkan gorilla ini saja terperanga melihatnya, hmmm! Sok keras.” dalam hati Mingzhi sambil tersenyum melihat Nandong. “Peringatan! Sebuah cairan racun masuk kedalam tubuh Host! Cairan ini dapat memberikan Debuff sehingga akan mengurangi vitalitas host, melakukan pemurnian secara otomatis. Kadar racun ditekan, kadar racun dalam tubub Host sekarang telah kembali ke nol.” kata System yang bicara di dalam pikiran Mingzhi. “Efek alkohol akan segera dimurnikan ketika masuk ke tubuhku? Bukankah itu artinya aku tidak akan merasa mabuk? Haha... Keren!” dalam hati Mingzhi. “Aku tidak berhasil menggertak si br*ngsek ini, malahan dia yang berhasil menggertakku. Aku tidak mengira kalau anak ini punya beberapa kemampuan. Tapi biarlah, orang yang pertama kali minum pasti merasa mabuk, setelah dia mabuk maka akan kuremukkan wajahnya itu.” pikir Nandong mengangkat sebelah senyumnya. Mingzhi yang melihat itu segera berpikir. “Oh! Rupanya dia merencanakan sesuatu, dia ingin membuatku mabuk agar lebih mudah berurusan denganku, pasti itu yang dia rencanakan. Bodoh! Apa aku harus berpura-pura mabuk agar dia bertindak?” pikir Mingzhi. Mingzhi menggelengkan kepalanya sambil memegang dahinya dengan sebelah tangannya. Botol beernya dia jatuhkan dan tanpa setetes air tumpah dari botol tersebut. “Haha! t***l! Meminum beer satu botol penuh di percobaan pertama, kau pasti mabuk berat sekarang!” Seru Nandong. “Dasar licik! Kau sengaja membuatnya mabuk!” Kata Wu Shuan. “Seorang pemimpin yang kuat tidak selalu harus memiliki kekuatan besar dan otot yang kekar. Otaknya pun harus digunakan untuk berpikir. Menjadi licik itu wajar untuk pemimpin sepertiku. Aku menyebut ini... Strategi!” Seru Nandong. Nandong lalu melancarkan serangannya, mencoba mereih leher Mingzhi untuk mencekiknya. “Haha! Kepalamu punyaku! Menyesallah karena bertindak angkuh di depanku sang keangkuhan itu sendiri!” “Saudara Su!!!” Zhiqing dan lainnya berteriak, Xiaoran dan Wu Shuan menutup matanya tak mampu melihat apa yang akan terjadi kepada Mingzhi. Sekelompok anak buah Nandong cengar-cengir kegirangan. Dengan cepat tangan Nandong meraih ke arah leher dan dengan sigap tangan Mingzhi mengehntikannya dengan mencengkram pergelangan tangan Nandong. “Hehe... Kena kau!” dengan tatapan sinisnya dan senyumannya mingzhi mengatakan itu. Mingzhi segera memukul wajah Nandong dengan keras sehingga Nandong terjungkal kebelakang bersama kursinya. “Saudara Su?!!” Dengan cepat dan sigap anak anak Tiger Claws berlari ke arah Nandong dan membantunya berdiri. “Bos! Bos! Kau tidak apa-apa?!!” Nandong berdiri dan mengusap hidungnya, lalu dia melihat tangannya sudah dikotori oleh noda darahnya sendiri. Sang pria dengan aura iblis telah berdiri di hadapan puluhan Tiger Claws dengan tangan yang mengepal dan bara api di hatinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN