Matahari baru saja terbit ketika Xaquille dan Nixie bangun dari tidur mereka, menikmati pagi kedua sebagai pasangan suami istri. Cahaya lembut yang masuk melalui jendela kamar menciptakan suasana hangat dan penuh kebahagiaan. “Morning,” bisik Xaquille sembari mengecupi leher Nixie. Nixie memeluk tubuh hangat Xaquille dan mencari kehangatan di sana. Tubuhnya enggan bangkit dari ranjang empuk dan pelukan sang suami. “Hei, bangunlah.” Xaquille menggelitiki pinggang Nixie. Nixie tertawa serak dan kemudian mendongak—menatap penuh cinta ke arah sang suami. “I love you.” “I love you too.” Xaquille mengecup bibir Nixie. Namun, kebahagiaan itu segera terusik oleh dering telepon yang mengagetkan Xaquille dan Nixie. Xaquille mengangkat telepon yang ada di atas laci meja di dekat ranjang.