Rasa Benci

1225 Kata

Nixie tersadar dengan pandangan yang buram, seolah dunia di sekitarnya masih dalam kabut tebal yang enggan beranjak. Rasanya berat untuk membuka mata sepenuhnya, seolah ada yang menahannya tetap terpejam. Dengan perlahan, kesadarannya kembali, dan dia mulai merasakan denyut jantungnya yang berdegup kencang, seakan mengingatkannya pada sesuatu yang sangat penting—sesuatu yang harus dia ingat, namun masih samar di pikirannya. Dalam suasana yang sunyi, Nixie mengerjapkan matanya beberapa kali hingga akhirnya pandangannya menjadi lebih jelas. Langit-langit putih di atasnya tampak asing, seperti belum pernah dia lihat sebelumnya. Dia menoleh sedikit ke samping, dan di sanalah dia melihatnya. Xaquille. Pria itu duduk di kursi di samping ranjangnya, dengan ekspresi khawatir yang tak perna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN