Hilang dan Datang

1527 Kata

Abraham dengan semua sikapnya yang pemaksa itu membuat Nadine tertahan, pria itu mengukung tubuh Nadine tanpa rasa lelah. Namun, Abraham melihat perbedaan dalam sikap Nadine yang tidak dia sukai. “Kenapa kau diam saja huh? Kemana sikap jalangmu, Rose?” bisinya tepat di telinga Nadine. Perempuan itu mencengkram bahu Abraham karena rasa perih di bagian bawahnya, dia hanya mencoba mengatur napasnya tanpa berniat menanggapi. Terlalu kecewa, Nadine hanya ingin pergi dari sini. “Dimana ocehanmu itu?” “Selesaikan saja” Nadine membuka mata saat Abraham memelankan gerakan, sadar kalau pria itu mengingikan yang lain. Jadi Nadine mengulurkan tangan mengusap pipi pria yang ada di atasnya. “Daddy…..,” ucap Nadine dengan manja, matanya berkabut gairah dan menggigit bibirnya sendiri. Yang seperti in

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN