Membuang napasnya pelan, Athalia mengangkat sedikit payungnya agar ia bisa membukanya. Setelah itu, Athalia menaikan payung itu semakin tinggi, kemudian memberanikan diri untuk menggerakkan langkahnya menuju tempat di mana Mahesa berdiri. Mahesa masih menangis, suaranya masih teredam oleh suara hujan yang mendominasi. Namun Athalia bisa menebaknya dari bahu Mahesa yang terlihat sedikit bergetar. Mahesa pun tak bisa mendengar suara langkah kaki Athalia yang tinggal berjarak beberapa meter dari punggungnya. Sampai kemudian heels berwarna hitam itu berhenti tepat di belakang sepatu pantofel mahal yang dikenakan oleh Mahesa. Athalia membuang napasnya sejenak, lalu memajukan sedikit payungnya agar payung itu bisa melindungi tubuh Mahesa dari hujan yang mengguyurnya tanpa ampun. Mahesa meng