Rasa Khawatir seorang Ibu

1032 Kata

Mahesa tidak menjawab, tapi sedikit senyum yang tercetak di bibirnya, telah menjawab pertanyaan Jessy. “Kupikir kau tidak perlu bertanya soal itu. Kau sangat seksi dan menggairahkan, aku tidak pernah merasakan wanita yang seperti dirimu.” Pujian itu membuat sudut-sudut bibir Jessy melengkung, membentuk senyum lebar. Sedangkan Athalia menunduk dalam, menelan kekecewaannya sendiri. Jadi, selama ini Athalia bukan apa-apa di mata lelaki itu? Jessy berpamitan dan berjinjit sejenak, melingkarkan lengannya di leher Mahesa, lalu saling memagut pelan, dan sialnya mereka melakukan hal itu di depan Athalia. Tanpa merasa malu sedikit pun. “See you, sayang. Sampai jumpa nanti malam!” tangan Jessy melambai, lalu mengedip manja pada Mahesa. Mahesa membalas lambaian itu tanpa suara, kemudian membena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN