Pesta Perusahaan

987 Kata

“Ini kopinya, Tuan.” “Hmm.” hanya dehaman, tak ada ucapan terima kasih sebagai penghargaan atas usaha Athalia membuatkan kopi untuknya. Athalia mengulum senyum hambar. Meski saat menatap wajah serius Mahesa yang lurus menatap layar laptop, ada berbagai pertanyaan yang menggantung di atas kepala Athalia. Salah satunya Athalia ingin tahu apakah lelaki itu masih melanjutkan terapinya bersama Arini? Atau justru menghentikannya bersamaan setelah melepaskan dirinya. “Mengapa kau masih di sini?Apa kau tidak akan kembali ke meja kerjamu?” suara Mahesa membuyarkan lamunannya, Athalia mengerjap, menggeleng cepat dan meminta maaf. Namun saat kaki jenjang itu akan mulai melangkah, suara dalam milik Mahesa berseru memanggilnya dari balik punggung. “Athalia! Tunggu!” Athalia menoleh, dan ditemuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN