Melati pergi ke apartemen Tiara, ia beberapa kali memencet bel apartemen tapi Tiara belum juga membukanya. Saat beberapa menit menunggu akhirnya Tiara membuka pintu apartemen. Melati langsung memeluk Tiara sambil menangis. Tiara kebingungan karena Melati tiba-tiba menangis dalam pelukannya.
"Are you okay Melati?" tanya Tiara. Melati tak menjawab tapi ia terus menangis di pelukan Tiara.
"Masuk dulu yuk" ajak Tiara. Ia menuntun Melati masuk ke dalam apartemennya. Kebetulan disana juga ada Anjas. Anjas menatap kekasihnya seakan bertanya ada apa dengan Melati tapi Tiara hanya menaikkan bahunya sebagai jawaban tak tau. Tiara memberikan minuman pada Melati setelah Mati agak tenang. Anjas pamit ke Tiara untuk pulang agar kekasihnya itu bisa berbicara lebih leluasa dengan Melati.
"Melati what's wrong with you?" tanya Tiara.
"Maaf aku tiba-tiba mengganggu kalian. Aku gak tau lagi harus kemana hiks hiks. Bisakah aku tinggal disini sementara saja sampai aku dapat tempat tinggal?" tanya Melati.
"Kamu bisa tinggal disini berapa lamapun yang kamu mau Melati. Kamu sudah aku anggap sebagai adik sendiri."jawab Tiara.
"Makasih chef Tiara. Maaf aku tak bisa katakan masalahku sekarang. Suatu saat pasti aku akan cerita" ujar Melati sambil memeluk Tiara lagi.
"Jangan sungkan sama aku Melati. Sekarang istirahatlah disini" Melati mengangguk dan terbaring di ranjang Tiara.
Sedangkan Hariz ketar-ketir mencari keberadaan Melati. Berulang kali ia menelpon nomor hp Melati tapi nomornya tidak bisa dihubungi. Ibunya juga memarahinya karena Melati kabur dari rumah. Ia tak boleh pulang kerumah jika tidak membawa Melati pulang kerumah.
"Dimana kamu Melati?" Hariz menyusuri jalan, sudah beberapa jam tapi tidak melihat Melati dimanapun. Ia ingin bertanya dengan bawahannya tapi takut pernikahan mereka akan ketahuan. Hariz bingung tak tau harus dimana lagi mencari Melati. Karena tak kunjung menemukan Melati Hariz terpaksa tidur di apartemen Steven sahabatnya.
Hariz yang sudah tau kode apartemen Steven malah masuk begitu saja tanpa permisi. Tiba-tiba pendengarannya mendengar suara syahdu dari arah kamar Steven.
"Ahh Steven yeah disana sayang" desah manja seorang wanita.
"Sebentar lagi sayangg shhh ahhh" giliran suara Steven yang menyambut desahan wanita itu.
Hariz bergidik jijik dan hanya menunggu di ruang tengah. Steven yang habis bercocok tanam keluar dari kamarnya dan melihat Hariz sudah duduk disana sambil menatap dirinya dengan tatapan mengintimidasi. Wanita yang tadi bermain dengan Steven juga keluar. Ternyata wanita itu adalah youtuber Ivanka Jasmie, wanita yang tempo hari mengemis cinta pada Hariz. Hariz juga melihat jijik pada Ivanka, ternyata Ivanka adalah w************n yang mengobral dirinya ke semua laki-laki.
"Bro kok gak bilang mau kesini?" tanya Steven terkejut saat melihat Hariz.
"Biasanya juga gak pernah bilang-bilang. Jadi kamu pacaran sama Ivanka?" tanya Hariz.
"Iya" jawab Steven. Sedangkan Ivanka wajahnya sudah malu karena ketahuan sedang bercinta dengan Steven sahabat dekat Hariz.
"Baby aku pulang dulu ya" ucap Ivanka sambil tersenyum paksa saat melihat Hariz.
"Aku antar ya beb ini sudah malam"
"Tidak usah beb. Aku bawa mobil kok" tolak Ivanka lalu Steven mengecup bibirnya sekilas.
"Hati-hati beb. Kalau sudah sampai hubungi aku ya"
"Iya beb" Hariz hanya memutar bola matanya malas saat mendengar percakapan romantis antara Steven dan Ivanka. Setelah Ivanka pergi, Hariz merebahkan diri di sofa sambil melihat hpnya. Semoga Melati segera menghubunginya. Ibunya sangat marah padanya saat Melati kabur dari rumah. Hariz bingung mau mencari dimana lagi keberadaan wanita itu.
"Bro ada masalah? kok kusut banget" tanya Steven saat melihat penampilan Hariz acak kadut. Biasanya Hariz selalu tampil bersih sekarang kayak gak mandi seharian.
"Nggak ada apa-apa kok" Hariz tak ingin menceritakan soal Melati, ia tak ingin ada yang tau jika ia menikah lagi meski pada sahabatnya sendiri.
"Yasudah kalo kamu belum siap cerita tapi masalah jangan dipendam sendiri bro.Nanti tiba-tiba mati bunuh diri kan repot" celetuk Steven tanpa filter.
PUKK
Hariz malah melempar Steven dengan bantal sofa.
"Sembarangan kalau ngomong!! belum pernah dicocol pakek boncabe ya tuh mulut!!"
"wkwkwk canda bro ciyus amat" tawa Steven. Ia senang sekali menggoda Hariz apalagi mengerjainya.
"Dari kapan kamu pacaran sama Ivanka" tanya Hariz mengalihkan pembicaraan.
"Baru sebulan sih hehe, cantik gak?" tanya Steven
"Yah cantik" jawab Hariz asal. Berarti waktu Ivanka memintanya pacaran, wanita itu sudah jadian dengan Steven. Dasar wanita kadal buntung. Semua wanita sama saja, kecuali mendiang istrinya Dea.
"Bro, kamu gak ada rencana mau kawin lagi?" tanya Steven tiba-tiba.
"Nggak" jawab Hariz, ia memang tak mau menikah lagi tapi terpaksa menikah dengan Melati.
"Sorry ya bro, bukan maksud aku menyinggung. Kamu berhak bahagia dan menjalani hidup yang normal ke depannya. Apa kamu gak mau punya anak?" Hariz tertegun saat Steven menanyakan soal anak. Umurnya sekarang sudah 35 tahun. Ia memang ingin punya anak dari Melati tapi ia tak ingin hidup bersama wanita itu.
"Sebenarnya aku sudah nikah" ungkap Hariz hingga Steven terkejut karena Hariz nikah tapi gak ngasih tau dia lagi.
"Serius?!! kapan kamu kawin?!! jahat banget kamu bro gak ngundang-ngundang lagi!!" rajuk Steven.
"Semuanya dadakan Stev, bukan karena gak mau ngundang" jawab Hariz.
"Kamu buntingin anak orang?!! astagfirullahhalazim!! bisa jadi skandal ini bro kalo wartawan tau?!! bisa hancur tamat karirmu!!"
PLETAKK
Hariz kesal lalu memukul kepala Steven.
"Bukan bunting!! tapi gak sengaja nidurin dia. Sudahlah aku mau istirahat jangan ganggu!!" Hariz malah merebahkan diri di sofa lalu berbalik ke arah sofa karena malas melihat Steven.
"Bro bangun!! siapa wanita yang tak beruntung itu?!! cepat katakan!!" paksa Steven penasaran.
"BERISIK" Hariz malah melempar bantal-bantal sofa itu ke arah Steven. Ia kesal setengah mati apalagi ia gusar karena Melati belum juga menghubunginya.
Keesokan paginya Hariz bangun. Ia kaget saat melihat jam sudah pukul 8 pagi. Ia ada janji dengan Laura untuk ke cafe sambil membahas pekerjaan mereka. Hariz mandi kilat di apartemen Steven lalu segera meluncur ke cafe.
Sesampai disana kebetulan Laura juga baru sampai. Hariz menyapanya ramah saat Laura menoleh ke arahnya.
"Laura!!" panggil Hariz.
"Hariz, aku pikir aku yang telat ternyata kamu ngaret juga ya hehe" tawa Laura. Sangat cantik dan menawan bagi kaum pria tapi Hariz merasa biasa saja. Mereka masuk bersama ke dalam cafe.
Mata Hariz membola saat melihat istrinya sedang duduk tertawa bersama dengan Mario. Rahang Hariz mengeras karena sedari malam ia mencari berjam-jam taunya Melati malah pacaran sama Mario. Laura melihat Hariz tampak marah tapi bingung marah pada siapa.
"Ada apa Hariz?" tanya Laura. Hariz mengabaikan Laura dan berjalan ke arah Melati dan Mario.
"Bagus ya kamu Melati!! Ternyata kamu sibuk pacaran disini?!" tuduh Hariz sambil menatap tajam pada Melati.
DEGG
Jantung Melati seakan berhenti berdetak saat Hariz memergokinya sedang berdua dengan Mario. Mario menatap bingung saat Hariz tiba-tiba marah pada Melati. Begitu juga dengan Laura. Laura ikut menghampiri mereka.
"PULANG SEKARANG MELATI!!" bentak Hariz. Entah dia marah karena Melati kabur atau marah karena Melati pacaran sama Mario. Hariz menggengam dan menarik tangan Melati tapi Mario dengan cepat menarik tangan Melati hingga Hariz menoleh marah pada Mario.
"Anda tidak berhak mengatur hidup Melati chef. Melati pacar saya!!" ungkap Mario bohong. Sedangkan Melati geleng-geleng kepala menatap tak percaya pada Mario yang mengatakan kebohongan itu pada Hariz. Wajah Hariz memerah marah lalu menarik kerah baju Mario.
"JAUHI MELATI!!" seru Hariz hingga suasana cafe jadi ramai dan tak kondusif lagi.