Saya Melati bukan Dea

1067 Kata
Restoran milik Hariz terpaksa tutup karena harus direnovasi dan Hariz ingin mengubah design interior restorannya. Ia bekerja sama dengan desainer ternama bernama Laura Kimberly yang merupakan sahabatnya saat syuting acara masak di televisi. "Halo Laura apa kabar?" tanya Hariz lalu memeluk Laura. "I'm fine " Laura juga membalas memeluk Hariz sahabatnya. Hal itu tak sengaja dilihat oleh Melati. Melati menatap cemburu pada wanita blasteran inggris itu. Laura melihat Melati dan bergantian menatap Hariz seakan bertanya siapa wanita itu. "Perkenalkan dia Melati... dia...pembantu dirumah ini" ucap Hariz tanpa beban. Melati melotot tak terima dikatakan pembantu oleh Hariz. 'Malam ini awas dia minta jatah!! aku gak sudi cuihh!!' batin Melati kesal. "Senang berkenalan denganmu Melati, saya Laura sahabat dekatnya Hariz" ucap Laura sambil menyodorkan tangannya dengan ramah. Mau tak mau Melati membalas uluran tangan Laura. "Melati pembantu sekaligus budak... di dapur chef Hariz"kata Melati sambil tersenyum paksa ' yang bener b***k seksnya' gumam Melati. "Oh kamu kerja juga disana? Hariz pasti sangat baik ya, dia pria yang lembut dan juga perhatian" puji Laura pada Hariz. "Iya dia begitu baik saking baiknya dia memujiku pintar dan cekatan" balas Melati 'Aslinya dia selalu mangataiku wanita t***l sepanjang hari. Belum tau saja kelakuan setan chef Hariz untung sayang.' "Ayo Laura kita ke ruang kerjaku" ajak Hariz pada Laura. Laura tersenyum pada Melati dan mengikuti Hariz masuk ke dalam ruang kerjanya. Melati mengepalkan tangannya tak suka saat melihat suaminya berduaan dengan wanita lain. Melati berencana membuat minuman untuk mereka agar bisa melihat apa yang mereka lakukan. Setelah selesai membuat minuman, Melati mengetuk pintu ruang kerja Hariz. CEKLEK Hariz membuka pintu sementara Laura sedang merapikan bajunya yang terbuka. Melati jadi negativ thingking saat melihat hal itu. Pasti Hariz habis selingkuh dengan wanita bule ini. Melati insecure karena Laura sangat cantik dan montok. Ia yang rata kayak papan penggilasan hanya bisa menengguk ludahnya dalam. "Taruh saja disana Melati" suruh Hariz saat ia kembali mendekati Laura untuk membahas desain interior yang akan digunakan untuk mendesain ulang restorannya. "Minum dulu chef" Melati membawa teh itu ke arah mereka dan tanpa sengaja teh itu tumpah mengenai kertas desain milik Laura. "Maaf aku gak sengaja" ucap Melati lalu ia mengelap kertas itu dengan tangannya. "BERHENTI!! DASAR WANITA t***l GAK BERGUNA!! SUDAH AKU BILANG TARUH DISANA!! PERGI KAMU DARI SINI!!" bentak Hariz marah karena akibat perbuatan Melati desain milik Laura rusak. Mata Melati berkaca-kaca saat Hariz membentaknya di depan wanita lain. Hariz begitu kasar padanya tapi lembut saat berbicara dengan Laura. Ia berbalik dan pergi dari ruangan kerja Hariz. "Hariz kamu keterlaluan!! kamu kenapa jadi kasar begini?!!" Laura marah karena Hariz membentak Melati dengan kasar. "Dia memang t***l, gak becus!! sudah jangan bahas dia lagi" "Aku mau pulang!! kita bahas lain waktu!" Laura juga ikut pergi karena kecewa dengan sikap Hariz. "Sial!!" rutuk Hariz. Melati memang bodoh karena selalu ceroboh dan selalu melakukan kesalahan. Hariz sedikit menyesal membentak Melati di depan Laura. Pasti Laura sangat membencinya. Sedangkan Melati menangis di kamarnya. Sakit perasaannya saat Hariz membentak dirinya di depan wanita lain. Tapi memang ini adalah kesalahannya. Ia telah menumpahkan teh ke desain milik Laura. Sebuah notif pesan WA muncul di hp Melati. Pesan itu dari Mario. Mario selalu mengirimnya pesan dan mereka juga sering telponan. Mario: [Melati mau nonton film ini?] [Film: Kuntilanak beranak dalam kubur 2] Melati: [ Mau chef kapan mau nonton?] Mario : [ Malam ini sama yang lain ada Anjas dan Tiara] Melati :[ oke kak jam berapa?] Mario :[ Jam 7 malam ya. Nanti aku jemput kamu ya? dimana rumahmu?] Melati :[ Ehm gak usah chef kita ketemuan langsung di bioskop aja] Mario :[ Yasudah kalau begitu. Jam 7 di bioskop Cinemaxxx ya] Melati : [ oke chef] Mungkin dengan berjalan-jalan bersama dengan teman-temannya Melati bisa melupakan kesedihannya. Malam harinya Melati bersiap-siap untuk ke bioskop. Hariz melihat Melati sudah rapi dengan menenteng tas slingbag. Melati nampak cantik dan anggun. Wanita itu juga memakai riasan yang menurut Hariz menor dan mengganggu penglihatan mata. "Mau kemana kamu?" tanya Hariz mendekati Melati. "Mau pergi chef ke bioskop" jawab Melati malas. Ia malas melihat wajah Hariz apalagi perlakuan pria itu tadi siang. Melati dibuat malu oleh Hariz di depan Laura. "Sama siapa?" tanya Hariz lagi. "Sama kak Mario, kak Anjas, dan kak Tiara" jawab Melati. "Kalian berempat gak ngajak saya?" "Ini acara kita chef, chef bukan geng kita" celetuk Melati kesal. "Saya gak izinkan kamu keluar! pasti kamu mau pacaran sama Mario!" "Kok ngatur sih?! Emang saya ngatur hidup chef?! chef berbuat m***m tadi siang aja saya diam saja!!" "Berbuat m***m?" beo Hariz tak mengerti "Iya chef dan Laura. Kalian berbuat m***m di ruangan kerja siang tadi!" tuduh Melati "Kamu lagi ngehalu? siapa yang m***m bodoh!! Makanya otak itu dipakek bukan buat ngehalu terus kebanyakan bengong makanya gak jalan tuh otak!!" sentil Hariz dahi Melati "Sakit chef!!" ringis Melati. "Ini juga merah banget bibir kamu!! seneng ya kamu mau berduaan sama Mario?!!" Hariz menghapus lipstik di bibir Melati dengan jempolnya. "Ahk chef aduh berantakan kan!!" seru Melati "Kamu udah berani membentak saya Melati?!! "Iya kenapa?!! Emangnya cuma chef yang boleh marah-marah sama Melati?!! Emangnya Melati gak ada perasaan sampai chef bentak-bentak Melati di depan Laura?!! chef jahat sama Melati!! Melati benci sam...mmmmhpp" Hariz membungkam bibir Melati yang dari merocos tak berhenti. Awalnya Hariz menciumnya agar Melati diam tapi lama-lama Hariz menikmati ciuman itu. Ia ingin sekali bercinta dengan Melati. "Chef lepas.. Melati mau pergi" ucap Melati saat ciuman mereka terlepas. "Saya mau kamu Melati" Hariz malah membopong tubuh Melati dan membawanya ke dalam kamar. "Chef saya ditunggu sama chef Mario dan yang lain" elak Melati. Ia sudah berjanji dengan Mario untuk nonton malam ini. "Saya gak izinkan kamu nonton sama cowok lain Melati" Hariz membungkam lagi bibir Melati lalu mereka bercinta malam itu. Hp Melati dari tadi bunyi karena Mario sudah beberapa kali menelpon tapi Melati tidak kunjung datang. "Melati kamu dimana?" Mario gusar karena tidak ada kabar dari Melati. Sialnya ia tak tau dimana rumah Melati. Kalau ditanya pasti Melati tidak pernah menjawabnya. Sementara itu Melati sedang dipompa oleh Hariz dari belakang. Lagi-lagi Hariz menyebut nama Dea disaat mereka bercinta. Hati Melati sakit ia tak tahan lagi. Melati dengan berani berbalik dan mendorong Hariz dari tubuhnya. "Pria b******k!! sialan!! nama saya Melati chef bukan Dea!!" Melati memunguti bajunya dan memakainya dengan cepat lalu kabur dari rumah. Hariz tertegun. Ia tak sadar saat menyebutkan nama Dea. Hariz memijit kapalanya pening. Ia menyadari jika ia benar-benar keterlaluan kali ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN