"Cerita ini hanya karangan fiktif belaka. Latar belakang pada jaman tersebut sengaja dibuat sebagai pelengkap dan sama sekali tidak berhubungan langsung dengan sejarah aslinya."
==
* flashback *
Hujan begitu lebat. Kilat dan petir saling berlomba untuk menunjukkan ketangguhannya. Aku sibuk menyembunyikan kepalaku ke dalam selimut saat ibu masuk ke kamarku.
Beliau menarik selimut di atas kepalaku lalu mengecup keningku sekilas.
Dari cahaya petir yang menderu, aku melihat wajah ibu yang murung. Tapi tetap memaksakan senyum yang membuatku bertanya-tanya.
Ibu berbisik padaku, "Kau akan baik-baik saja Hide-kun."
Aku mengangguk setuju ,lantas memberikan ciuman di pipi sebagai salam tidur pada ibu. Entah penglihatanku yang salah atau memang benar apa adanya, aku melihat riasan ibu rusak
