Bab 37 | Pergi Tanpa Pamit

1398 Kata

Mahesa menjeda ucapannya, dia menatap Kana yang wajahnya sudah pucat. Bertanya-tanya dalam hati di mana keberanian yang dimiliki wanita ini saat dulu menghajar mantan kekasih dan adik tirinya itu? Kenapa wanita ini seperti begitu menyerah pada keadaan? Di mana pembelaan dirinya? Atau karena Kana benar-benar merasa bersalah padanya? Tapi seharusnya dialah yang paling merasa bersalah di sini, karena emosi sesaatnya yang langsung menuduh Kana, membuat wanita itu mencari kebenarannya dan harus sampai meregang nyawa. Mengingatnya lagi saja membuat Mahesa langsung merasa sesak. Ingatan saat Kana kehilangan denyutnya untuk sesaat dan bagaimana dia memberikan CPR hingga akhirnya denyut wanita itu kembali. “Pemecatanmu mungkin akan dilakukan jika kau tidak memiliki pembelaan karena dianggap la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN