Kana berjalan dengan kaku menuju ruangan Mahesa. Kepalanya dipenuhi dengan pertanyaan kenapa dan ada apa? Kenapa weekend-nya begitu menyebalkan, sih? Padahal dia sudah membayangkan akan pulang sore hari dan menyelesaikan pekerjaannya segera tanpa ada kendala. Namun angan-angan hanyalah angan-angan. Kana tiba di depan ruangan Mahesa, tentu saja Annas, suster muda yang memiliki minat pada Mahesa itu menatapnya sinis. Kana hanya tersenyum tipis lalu tanpa kata mengetuk pintu ruangan Mahesa. Hingga terdengar suara Mahesa yang mempersilahkannya masuk, Kana langsung masuk ke sana dan menutup pintunya. Lalu Mahesa beranjak dan menuju pintu itu, membuat Kana memperhatikannya dengan seksama dan dia melongo saat Mahesa justru mengunci pintu ruangannya. “Dokter…Mahesa … Kenapa anda mengunci p