Mahesa baru saja menyelesaikan tiga operasi yang berturut-turut hari ini, wajahnya terlihat lelah namun masih memiliki gairah seperti menantikan sesuatu yang sangat ingin ia lakukan setelah pekerjaannya. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kana sudah bisa pulang hari ini, dia yakin wanita itu pasti bosan seharian di kamar tanpa ada teman mengobrol.
Langkah Mahesa ringan menuju ruang rawat Kana. Dia yakin Kana sudah berkemas dan siap untuk pulang. Suster mengatakan jika Kana sudah meminta dilepas infus jam dua siang tadi.
Namun begitu membuka kamar rawat itu, hanya ada keheningan di sana. Ranjang itu telah rapi dengan baju rumah sakit yang sudah dilipat rapi di tengah ranjang.
“Oh … Sial … Aku lupa wanita itu memang unpredictable.” Mahesa mendecak kesal namun juga gemas. Dia ya
