PART 14 Kepala Arabelle menoleh ke kiri dan ke kanan dengan gelisah, alisnya menyatu dengan keringat dingin membasahi daerah pelipis dan lehernya. Melalui sudut matanya, lelehan air mata keluar membasahi sarung bantal berwarna cokelat tersebut. Elvano terbangun dari tidurnya ketika sadar Arabelle bergerak dengan gelisah dalam tidurnya, sepertinya gadis itu sedang bermimpi buruk. “Ara ...? Ara?” panggil Elvano dengan menepuk-nepuk lengan Arabelle pelan, raut khawatirnya tak bisa dia tutup-tutupi. “Tidak ...! Pergi ...! Pergi!” ucap Arabelle masih dalam keadaan mata tertutup, kepalanya masih bergerak ke kiri dan ke kanan. “Ara ...? Bangunlah, kamu sedang bermimpi buruk.” “Jangan, jangan mendekat. Jangan sakiti aku, tidak jangan ...!” Kedua mata Arabelle terbuka lebar, napasnya tereng