Gio sabar. Dan kesabarannya berbuah manis. Karena memasuki trisemester kedua, semua keluhan Val hilang. Perlahan dia kembali menjadi Val yang biasanya. Perubahan fisik Val nggak luput dari pengamatan kedua sahabatnya. Mereka merasa ada yang nggak beres sama sahabatnya ini. Kemarin makan tak terkendali, tiba-tiba jarang kuliah dan berubah jadi kuyu juga ceking dan sekarang, kembali segar dan makannya semakin banyak saja. “Kamu kenapa sih Val? Kemarin kayak orang cacingan sekarang makan kayak orang kelaparan.” “Kemarin aku diet, pengen langsing kayak peragawati gitu. Tapi yang ada aku jadi penyakitan, makanya sekarang nggak diet-diet lagi. Hajar aja selagi bisa makan.” Masuk di akal kalau begitu. Alasan Val nggak menimbulkan pertanyaan tambahan pada kedua orang yang geleng-geleng kepala m