"Kenapa kau lesu sekali?" Yoon menanyainya dari balik ponsel yang menjadi pusat perhatiannya selama beberapa waktu terakhir. Kini mereka di kafetaria, yang seperti biasanya ramai. Dan gerombolan perempuan-perempuan waktu itu tersenyum senang melihat Sua terpuruk. Pasti mengira ia baru saja diputuskan Yuta. "Sebentar lagi Ben datang," serunya sambil mengembalikan ponsel ke dalam ransel. Sua bangun dan bersandar tanpa tenaga. "Jika ada yang mengataimu p*****r apa yang akan kau lakukan?" Mata sipit Yoon membulat. "Siapa yang melakukan itu padamu?" Sebelah tangannya memukul meja dan suaranya terlampau keras. Banyak orang langsung menoleh ke arah mereka. Sua mendesis. "Hanya seumpama saja, kok." Yoon menyipitkan mata curiga. "Katakan saja padaku, biar kugilas habis." Sua nyengir. Ia jela
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari