BAB 47. MAFIA GAME

1530 Kata

"Kalau makan malam ini sebagai ganti atas penolakanmu, maka aku akan sangat marah." Visakha berujar setelah semua makanan pesanannya datang. Meja bundar itu sudah dipenuhi piring, hot-pot, dan berbagai jenis lalapan. Porsi sebesar ini cukup untuk dimakan lima orang. Visakha memang paling tahu bagaimana caranya untuk memuat orang bangkrut dengan cepat. Namun, Cikal tidak bisa protes karena dia yang menawarkan. "Aku tidak menolakmu," kata Cikal, setelah berhasil mengendalikan diri. Dia menatap Visakha lekat-lekat. Bola matanya menyorot lembut. Cikal memang belum pernah merasakan apa itu cinta. Namun, membayangkan hidup serumah dengan Visakha sepertinya bukan pilihan yang buruk. "Hanya saja, ini bukan waktu yang tepat untuk menikah. Kamu tahu sendiri bagaimana keadaanku." Gerakan Visakha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN