Daegal kecil lahir di keluarga menengah ke bawah. Ayahnya adalah seorang tukang potong rambut, sementara Ibu bekerja sebagai buruh di pabrik minyak kelapa sawit. Ibu selalu pulang larut malam, sementara Ayah bertugas menjaga Daegal dari pagi hingga sore hari. Ayah yang mengurusi kebutuhan Daegal, memasakkannya sarapan hingga makan malam, serta mengantar dan menjemput Daegal ke sekolah.
Daegal kecil terlahir istimewa di antara anak-anak seusianya. Waktu itu, Daegal berusia lima tahun. Masih TK. Dia memiliki kepribadian penyendiri dan tidak suka bersosialisai. Selain itu, Daegal punya kebiasaan buruk, yaitu selalu menggigiti kukunya hingga berdarah dan tidak merasa sakit sama sekali. Baju Daegal juga sering berlumuran darahnya sendiri karena dia tidak mencuci tangan dan hanya mengelap beka
