18. waktu luang

692 Kata
jam terus bergulir mereka berdua tampaknya larut dalam keseriusan. andini merasa perutnya sudah keroncongan akan tetapi arya tampak masih saja sibuk dengan berkas map yang ada dimejanya. sebenernya dini mau kekantin tapi melihat arya tampak belum juga bergeming ia urungkan niat itu. kruyuk kruyukkkkk...krukkk kruyukkk arya melirikkan matanya ke arah andini andini spontan menahan nafas.wajahnya sudah merah merona menahan malu... ishhh perut ini kenapa nggak bisa diajak kerjasama malu maluin aja... "mbak kalau sudah lapar pesan makan aja apa pergi kekantin kasian itu cacing cacing diperut mbak sudah pada demo"arya terkikik mengejek andini memejamkan mata pelan dia merutuki perutnya yang bunyi disaat yang tidak tepat.kemudian ia berkata pada arya ketus "iya emang aku mau makan kenapa',lagian udah jam makan siang juga kok" "ya gapapa mbak kok sewot saya kan hanya mengingatkan kalau lapar jangan ditahan tahan nanti yang didalam perut pada berontak..."arya membekap mulutnya yang mau tertawa. andini bangkit mengambil dompet dari dalam tasnya.ia mau makan dikantin aja lebih aman daripada pesan makan nanti si arya ini malah ngerecokin pikirnya.. "eeh..ehh mbak tunggu tunggu..mau kemana.." "pake nanya lagi mau makan lah..." "makan dimana..." arya juga bangkit dari kursi kebesaranya mau mengekori kemana dini pergi,sebetulnya arya juga merasa lapar sekarang. "apasih ikut ikut..." "bareng mbak saya juga mau makan.sama saya juga laper...cuma cacing cacing diperut saya mah udah jinak makanya nurut tadi disuruh pada diem jangan berisik"arya mencemooh dini lagi.. "yaudah makan sana lah gak usah ikut saya" "apa susahnya sih mbak bareng saya kan baru belum ada kenalan disini" dini diam saja dia malas meladeni ocehan arya.perutnya udah laper banget kepalanya juga jadi pusing. dini melangkahkan kaki nya menuju lift ,arya masih saja terus mengekor.lift tertutup hanya ada mereka berdua hening... dini menekan tombol lantai dasar dimana terletak kantin disitu.mereka keluar bersama duduk bersama .dini masih diam saja dia sungguh malas berbicara tenaganya sudah hampir habis.dia malas juga berdebat lagi biarin lah si kupret ini ngikutin gue mulu batin dini. setelah memesan makanan.dini dan arya saling melempar pandang... dini membuka mulutnya hendak mengucapkan kata kata tapi arya meletakan jari telunjuknya dibibir "sssttt...udah diem aja gak usah banyak ngomong saya tahu kamu lelah.nanti saja debatnya kalau sudah full tenaganya" tak lama kemudian pesanan datang dini menyedot jus jeruk segar yang ia pesan kemudian mulai menikmati makan siangnya... luput dari perhatian dini sedari tadi arya memlerhatikan semua gerak gerik andini dari caranya menyendok makanan mengunyah bahkan menyedot jus digelas hingga menutup sendok garpu pun tak luput dari perhatian arya. arya senyum senyum sendiri menyadari kekonyolan nya sepertinya dia mulai terpesona dengan andini.keanggunan dan kemandirian nya .tak banyak kata tak juga banyak gaya dia diam tapi penuh pesona. "apa kamu mau memandangiku terus terusan seperti ini tuan muda..."dini berkata seraya tak bergeming dari kegiatanya menyeruput jus terakhir yang ada digelasnya.. "aku sangat terpesona denganmh nona muda "arya tersenyum lebar ia sudah biasa menaklukkan hati wanita tentu rayuan kata kata sih sudah biasa dia lancarkan sebelumnya. "basi...tuan ...aku bukan para w************n yang mudah kamu taklukkan dengan rayuanmu" "silahkan dihabiskan makan siangnya saya mau keatas dulu permisi..."dini berdiri dia hendak menuju kasir membayar makananya. "eh bu tunggu tunggu..jangan tinggalin saya sendirian.."arya terburu buru menyuapkan makanan kemulutnya dari tadi dia tidak menyentuh nasinya malahan sibuk memeprhatikan andini ... andini beneran meninggalkan arya... aahhh shitt ...cewek ini beneran beda dari perempuan lain yang arya kenal .biasanya cewek cewek yang melihat arya sudah langsung jatuh hati padanya tak perlu basa basi mereka dengan suka rela menawarkan kencan pada arya ,dan tentu saja arya tak menolak.tapi dengan andini ini terasa berbeda arya semakin tertantang .pokonya arya harus bisa menaklukkan andini.arya bertekad.... andini langsung bergegas menuju ruanganya.arya terburu buru menghabiskan makan siangnya .ia hendak pergi dari kantin tapi pelayan memanggilnya.. "pak...maaf bayar dulu..." arya bengong...kemudian tersadar setelah pelayan tersebut memanggilnya lagi sialan tu cewek bayar punya dia sendiri,bener bener ni cewek unik beda dari yang lain,lihat aja gak sampe seminggu dia pasti sudah bertekuk lutut dihadapan gue... arya mengeluarkan lembaran uang dari dompetnya sambil berkata ,kembaliannya buat mbak aja .. makasih... arya berjalan menuju lift memencet tombol lantai paling atas dimana ruang kerjanya berada dibenaknya terus saja mengatur waktu luang yang akan dia pergunakan untuk mendekati andini.. kita liat aja nanti
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN