Ketiga pasang mata saling beradu, menatap bergantian. "Owh, sorry kalau ganggu. Aku keluar dulu aja ya." ujar Alex merasa tak enak. Tangan kanannya masih memegangi handle pintu hendak menutupnya kembali. "Masuk aja, Lex. Kita lagi nggak bahas masalah yang terlalu serius kok! Come in!" Sahut Reynor menahan Alex, lalu ia sendiri kembali ke kursi kerjanya. Memasang wajah biasa dan berusaha bersikap seolah-olah sedang tidak terjadi apa-apa. Alex berjalan menuju kursi kosong yang ada di sebelah Nadine. Tidak bisa di bayangkan lagi, betapa tidak beraturannya detak jantung Nadine bisa duduk bersampingan dengan orang yang sedari tadi dikaguminya. Alex menengok dengan pelan, mengernyitkan dahinya, mencoba mengingat-ingat sesuatu. "Kamu, yang saya tabrak di depan tadi kan?" ucapnya. Nadine