"Aku berangkat dulu ya. Kamu baik-baik di rumah. Awas! Jangan kelayapan kemana-mana!" Pamit Reynor berdiri seraya menenteng tas kerjanya. Hari ini Nadine tidak di biarkan masuk kerja dengan alasan supaya penyembuhan di kakinya lebih cepat. Netra Nadine mengerucut. "Apa? Barusan aku dengar apa ya? Aku? Kamu?" Wajah Nadine berubah. Ada sesuatu yang aneh barusan ia dengarkan. "Sejak kapan panggilannya jadi aku kamu? Biasanya juga lo gue!" Imbuhnya. Nadine masih duduk dengan kaki selonjoran di atas kasur. Reynor mendadak bingung. Tangan kanannya memegang tengkuknya sendiri. "Eemmmm, sejak barusan! Emang nggak boleh manggil dengan aku kamu?" "Bukannya nggak boleh. Ya aneh aja sih kedengarannya." Timpal Nadine. "Aku pengen aja membiasakan manggil kaya gitu biar pas nanti kita bareng sama