"Sialan kau Bianca. Kenapa tidak kau bunuh saja aku?" Aku menoleh cepat padanya. Kepalanya masih tertidur di bahuku, dengan mata terpejam. "Hey-" aku menangkup pipinya yang kasar. Basah. "Ethan?" "Lima menit saja, aku janji." Katanya melesakkan kepala ke leherku. Seakan dia ingin menyembunyikan wajahnya dariku. Napasnya yang bertiup di kulitku, membuat buluku meremang. "Kau baik-baik saja, kan?" Aku menyentuh lengannya perlahan. Dia mengangguk. Untuk waktu yang lama, kami hanya seperti itu. Saling diam. Larut dalam pikiran masing-masing. Sampai tiba-tiba Ethan menarik kepalanya dari bahuku. Aku menoleh, "Kau tidak marah lagi padaku, kan?" Ethan menatapku sambil tersenyum tipis, "Aku tidak akan tahan untuk marah denganmu, Bianca." Aku mengela napas, "Kau pikir aku tahan? Aku tidak s