"Zeus!! Kau sudah pulang?!!" "Ah, um ... hai, Miriam. Selamat malam.” "Oh, Simca!" Di luar dugaanku, Miriam sama sekali tidak terlihat curiga dengan kedatanganku. Oh, seingatku terakhir kami bertemu, Miriam memang sepertinya mengira aku adalah seorang kenalan Zeus. Baiklah, agen terbaik tahun ini, kau adalah kenalan Zeus dan seorang psikiater. Aku tidak boleh melewatkan satu fakta pun agar tidak mengacaukan yang satu ini. Ia menyahut kedua tanganku dengan semangat dan mengamatiku seakan aku adalah artis idolanya yang ia ingin temui sejak bertahun-tahun lalu. "Aku sama sekali tidak menduga kita bisa bertemu lagi secepat ini, Simca!” ucapnya dengan mata bulat “Percayalah padaku, Miriam. Aku juga sama kagetnya denganmu.” Seperti mendeteksi kejanggalan