"Bawa ke sini!" perintah Pak Yuda ketika dilihatnya Zea sudah lebih layak untuk dinikmati. Pramugari yang tadi membantu Zea berpakaian memapah tubuh sempoyongan itu ke sisi Pak Yuda. "Kamu kalau lagi teler kelihatan jauh lebih manis dan lebih penurut. Seharusnya kamu bersikap seperti ini. Jangan melawan dan jangan terlalu sangar." Pak Yuda membelai kepala Zea yang terkulai ke bahunya. Baginya saat ini, Zea tak ubah seperti piaraan yang jinak. "Kamu seperti anak anjing. Dan kamu memang anjing Margono. Rasanya aku punya rencana lebih baik daripada membunuhmu Zea. Kamu sudah bikin organisasi yang membesarkanmu mengalami kehancuran. Banyak materi terbuang percuma karena ulahmu. Kurasa ada cara kamu bisa membayarnya. Tapi aku nggak bisa memutuskan sendiri. Pimpinan yang lain harus bersuara