Alinka mengantar Nayaka ke mobilnya. Nayaka tidak sempat berpamitan dengan Oma karena Oma sudah terlebih dahulu masuk ke kamar untuk beristirahat. Nayaka hanya berpamitan dengan Mario tadi di halaman belakang. “Tadi, ngobrol apa aja sama Kak Mario? Asyik banget kayaknya,” kata Alinka yang berada di samping Nayaka. “Ngobrol banyak,” jawab Nayaka enteng. “Kenapa? Kamu penasaran?” “Iya lah, penasaran. Saya curiga kalau tadi kalian tuh bahas-bahas soal saya,” kata Alinka memicingkan mata ke arah Nayaka. “Apa untungnya bahas soal kamu?” tanya Nayaka dengan nada songong. Alinka hanya memutar bola mata bosan mendengar ucapan Nayaka itu. Nayaka kan memang menyebalkan. “Oh ya, by the way, bisa nggak, nggak usha memuji saya terlalu berlebihan seperti tadi? Kelihatan banget bohongnya,” omel A