Nayaka mengamati ponselnya yang masih menampilkan nama Rosalia di layarnya. Tatapan bingung dan bimbang tercetak jelas di wajahnya. Setelah beberapa hari ini dirinya tidak terlalu mengingat tentang keberadaan wanita itu di dunia ini, tiba-tiba Rosalia kembali menghubunginya. Dan tentu saja, dalam sekejap dunianya jadi kacau balau. Dengan helaan napas dalam akhirnya Nayaka memberanikan diri mengangkat panggilan dari Rosalia, wanita yang mungkin masih dicintainya. “Nayaka?” panggil suara di seberang panggilan. Suara lembut yang terdengar akrab di telinganya itu membuat jantung Nayaka berdegup hebat. Ada rasa rindu dan benci terselip di setiap degupan jantungnya. Nayaka pun tak paham bagaimana bisa seorang wanita membuatnya gila seperti ini. “Are you there?” tanya suara itu lagi ketika N