Arah lain

1120 Kata

“Kamu kenapa?” tanya Atalia lagi. Ada perbedaan dari sorot wajah Alvano, yang mana membuat Atalia sedikit heran. “Gak papa,” jawab pria itu. “Sini tidur, aku capek.” Menepuk bagian kasur yang kosong. Atalia ikut naik ke atas ranjang, masih dengan pikiran yang penuh pertanyaan. Namun kali ini dia akan membiarkan Alvano untuk memeluknya dengan erat. Pria itu terlelap denngan cepat, sedangkan Atalia yang masih penuh tanya itu tidak kunjung tidur. Dia bergerak ke sana sini. tumben sekali melihat Alvano yang sama sekali tidak terusik dengan gerakan yang dia lakukan. Atalia memilih untuk bangun dari tidurnya, dia pergi ke dapur untuk minum air dingin. “Bu, jangan kebanyakan minum air es. Gak sehat buat ibu,” ucapnya demikian. “Bibi belum tidur?” Baru menyadari kalau di dekat partisi ada b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN