Karena mengidam ingin pergi ke Jepang dan Alvano mengabulkannya setelah Atalia menangis terus menerus, akhirnya perempuan itu bisa menggirup aroma tanah kelahiran ibunya yang sangat dia rindukan itu. ayahnya sudah menunggu di sana, Atalia tersenyum simpul.
“Ayah….,” ucapnya dengan manja. Mendapatkan pelukan dari sosok itu.
“Kamu bikin repot Alvano. Baru aja pulang dari Jepang, sekarang mau ke sini lagi.”
“Kangen soalnya.”
“Nyampe Alvano minta Ayah buat list apa aja yang kamu lakuin tiap hari tau.”
“Tuh, dia sampe nyuruh Atalia bawain asisten pribadinya.”
Seorang pria yang begitu kaku layaknya robot yang sekarang sedang membawakan kedua tas milik Atalia. “Tadi aja dia abis laporan sama Mas Al kalau Ala udah nyampe.”
“Kata Alvano kamu mual mual, lemes banget. Tapi kayaknya enggak deh
